Wed. May 15th, 2024
    Kapan rencana sekolah dibuka kembaliKapan rencana sekolah dibuka kembali

    Diskusi menarik mengenai waktu yang tepat rencana sekolah dibuka kembali di acara Mata Najwa, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta menyatakan tidak ada rencana sekolah di buka di Jakarta. Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan persoalannya bukan soal itu saja.

    Dr. Aman Bhakti Pulungan , dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyatakan organisasinya mengeluarkan rekomendasi jangan dulu masuk sekolah. Karena ingin menyelamatkan anak Indonesia. “Ada 1000 lebih positif, PDP 5000an anak, dan anak yang meninggal ada 30 orang (per Juni 2020). Dari data tersebut, terjadi peningkatan jumlah anak yang positif COVID-19 Sehingga, IDAI menilai belum tepat waktunya sekolah dibuka pada waktu dekat.

    Ia juga bertanya kepada Anies Baswedan dan Bima Arya, “Apakah Anda siap memasukkan anak Anda masuk sekolah, jika melihat kondisi di negeri ini, pakai masker saja masih susah? Dr Aman juga mengkritik sikap Pemerintah Pusat yang menyerahkan Pemerintah Daerah mengontrol dan membuat keputusan. Menurutnya, sekolah dapat dibuka, jika daerah siap dengan fasilitas kesehatan untuk anak-anak.

    Rencana Sekolah dibuka Kembali, Jika Kondisi Sudah Benar-Benar Aman

    Anies Baswedan menegaskan tidak ada pembukaan kegiatan belajar di sekolah sampai kondisi aman. “Bahwa kita tidak berencana membuka kegiatan sekolah. Pembukaan tahun ajaran memang tanggal 13 Juli 2020, tetapi belajarnya di sekolah atau di rumah sangat ditentukan kondisi wabah,” kata sang gubernur. Ia juga meyakinkan orang tua bahawa anak melakukan kegiatan sekolah dalam kondisi sehat, “Kita ingin anak berangkat sekolah sehat, di sekolah sehat, dan pulang sekolah sehat.”

    Pemerintah DKi Jakarta juga membuat aturan, anak tidak hanya dilarang berkegiatan di sekolah. Anak-anak dilarang pergi ke kebon binatang Ragunan dan Ke Ancol. Pemerintah membuat aturan untuk melindungi anak-anak dan membuka kegiatan di sekolah sampai benar-benar aman. Jika sekolah mencoba untuk melakukan aktivitas, maka Pemda DKI Jakarta akan menutup sekolah. Institusi pendidikan harus mentaati aturan yang dibuat.

    Sementara itu, Bima Arya menyatakan telah mengundang berbagai stakeholder bidang pendidikan di Kota Bogor. Pemda Kota Bogor mengundang komite sekolah, pimpinan sekolah, dan perwakilan pesantren, IDAI Bogor, psikolog anak. Ada beberapa persoalan yang harus dipertakan, antara lain kesiapan peserta didik, kesiapan sekolah, dan sistem yang ada di sekolah. Belum lagi, jika membahasa jarak dan kondisi geografis sekolah. Kesimpulannya, kondisinya terlalu berbahaya jika anak masuk ke sekolah sesuai tahun ajaran baru. Ia memperkirakan sekolah bisa dibuka paling cepat akhir tahun atau dimulai pada awal tahun 2021.

    Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito berpendapat bahwa sekolah memiliki dampak risiko yang paling tinggi, sementara dampak ekonomi paling rendah. Sehingga, sekolah menjadi terkahir kali yang dibuka. Begitu pula, pesantren juga tidak boleh membuka kegiatan pembelajaran.

    Kegiatan pembelajaran akan sulit dilakukan di sekolah segera, karena anak harus tetap dilindungi. Mau tidak mau, semua pihak, baik orang tua dan guru harus melakukan inovasi dalam belajar. Namun, sanggupkah orang tua menjadi “guru” bagi anak-anak di rumah? Bagaimana menurut pendapat Anda?

    Baca juga: Heboh Orang Tua Minta Tunda Masuk Sekolah Ditunda, Pahami Bedanya dengan Tahun Pelajaran Baru

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *