Thu. May 2nd, 2024
    Satu Buku untuk Anak SukabumiSatu Buku untuk Anak Sukabumi

    Kita sering mendengarkan masalah tentang minat baca yang rendah, tetapi pernahkah terpikir untuk menyediakan satu buku untuk anak-anak Sukabumi? Kalimat tersebut sering terdengar ditelinga ketika saya mulai aktif terlibat langsung berjuang mendistribusikan buku dan mendirikan taman baca masyarakat di daerah pelosok di tanah kelahiran kami. Bagi saya permasalahannya bukan hanya tentang rendah atau sudah tidak adanya minat membaca anak-anak. Karena tampaknya terlalu mudah menyimpulkan sebab dari sebuah persoalan. Kalau akibatnya minat membaca rendah, kita harus mencari apa sebenarnya penyebabnya?

    Berdasarkan pengalaman saya keluar masuk kampung di Sukabumi, penyebabnya bukan hanya dari serangan gadget ataupun game modern. Sumber permasalahannya ternyata tidak adanya buku itu sendiri. Bagaimana mau membaca, sedangkan buku mereka tidak punya.

    Sabumi Volunteer Hadir untuk Menyediakan Satu Buku untuk Anak-Anak Sukabumi

    Pernahkah anda mengecek sendiri ketersediaan buku di pelosok Sukabumi? Kami bisa menyebutkan permasalahannya pada buku itu sendiri, karena anak-anak tidak memiliki akses buku yang bisa dijamah setiap hari. Nasib mereka sangat berbeda dengan kondisi anak-anak di perkotaan. Gema membaca selalu didengungkan oleh pemerintah dan pihak lainnya, tetapi jarang mengulik permasalahan jauh ke dalam atau kalau bisa datanglah ke pelosok. Pemerintah seringkali manangani persolan anya mendirikan perpustakaan di kota atau pusat pemeritaha kabupaten saja.

    Ada juga memang program pemerintah mendirikan perpusatakaan desa dengan pihak swasta. Hasilnya didirikannya perpustakaan desa. Harapannya mungkin orang kampung mau datang membaca di balai desa. Tetapi, kantor desa pun jaraknya juga tidak dekat dengan tempat tinggal masyarakat. Bukan pesimis terhadap program perpustakaan desa, tetapi pertanyaannya seberapa efektif manfaat perpustakaan desa bagi anak-anak di kampung yang terintervensi program?

    Apakah semua program itu dirasa sudah berhasil?

    Saya rasa kehadiran perpusdes belum efektif menyentuh persoalan untuk meningkatkan minat baca anak-anak di pelosok Sukabumi. Terutama bagi mereka yang rumahnya terletak jauh dari kantor desa. Banyak dari lokasi tempat tinggal terletak jauh sekali dari pusat keramaian seperti kantor desa atau kantor kecamatan.

    Akses buku anak-anak sangatlah minim atau nyaris tidak ada sama sekali. Apalagi kalau disuruh datang ke perpustakaan daerah di kota dan kabupaten. Mereka bisa kehabisan waktu, uang dan tenaga. Ada persoalan lain yang harus diperhatian juga, masyarakat desa memiliki rasa sungkan untuk sekedar datang dan berkunjung ke kantor desa. Mereka biasanya datang ke kantor desa karena ada keperluan yang sangat penting, seperti mengurus surat identitas dan kartu keluarga.

    Bagi kami solusi terbaik saat ini hanyalah menghadirkan langsung dengan menyediakan satu buku untuk anak-anak Sukabumi. Maksud saya bukan menyediakan satu buku saja. Tetapi membangun kepedulian setiap orang untuk mau menyumbangkan satu buku bagi anak-anak Sukabumi. Kalau satu orang mau menyumbangkan satu buku, maka sudah ada seratus buku dari seratus orang.

    Setelah terkumpul, buku-buku bagus bisa disalurkan ke tengah-tengah masyarakat, terutama di daerah jauh yang terisolir. Kalau dipikir-pikir memang tidak mudah untuk melakukan semua itu. Tetapi bukan tidak bisa, karena Sabumi Volunteer sudah membuktikannya. Kami dari Sabumi Volunteer tetap berharap semakin banyak orang turun tangan menyediakan satu buku untuk anak-anak Sukabumi. Termasuk lembaga atau komunitas yang mau peduli tentang kondisi literasi di pelosok Sukabumi.

    Pada akhirnya, menurut saya untuk menjawab kenapa minat baca anak-anak rendah? Jawabannya mari bersama menghadirkan langsung buku bacaan untuk masyarakat pelosok Sukabumi. Agar mereka bisa dengan mudah mengakses buku setiap saat. Semoga saja!

    Ditulis Oleh Iponk Sabumi

    Kami membutuhkan bantuan Anda untuk Akses Terhadap Buku yang Lebih baik.

    Baca juga : MASIH SUKA PERMAINAN TRADISIONAL GASING YANG SERING DIMAINKAN WAKTU KECIL DULU?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *