Tamasya ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Saja!
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) sudah tidak asing lagi namanya di mata para pendaki di Indonesia. Keadaan alamnya unik, membuatnya untuk ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980. Tidak heran banyak yang tertarik untuk datang ke kawasan ini.
Kamu perlu mengetahui kalau kawasan ini mempunyai dua puncak, yaitu Gunung Gede dengan ketinggian 2.958 mdpl dan Gunung Pangrango 3.019 mdpl. Kedua puncak ini dipertemukan oleh lembah disebut Kandang Badak yang memiliki tinggi 2.393 mdpl. Ketinggian puncak inilah yang membuat banyak orang untuk mendakinya.
TNGGP memiliki luas 22.851,03 hektar. Dari luas tersebut, sebagian besar bentang alam kawasan Taman Nasional ditutupi hutan hujan tropis gunung Gede Pangrango.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kaya Tumbuhan dan Satwa Liar
Kalau ditelisik lebih dalam, hutan di TNGGP ditemukan tumbuhan istimewa “si pohon raksasa Rasamala, dan si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp). Selain itu, ada juga berbagai jenis anggrek hutan dan jamur.
Tidak hanya unik dari segi tumbuhan, TNGGP merupakan habitat beragam satwa liar. Di sana terdapat kepik raksasa, kumbang, dan lebih dari 100 macam mamalia (seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll), serta 250 jenis burung.
Kawasan Gunung Gede Pangrango juga lokasi habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa. Jenis hewan tersebut dari segi populasi hampir mendekati punah. Bukan rahasia lagi, TNGGP merupakan lokasi pecinta alam dengan keindahan ekologi hutan yang sudah didatangi banyak pendaki gunung.
Kawasan TNGGP ini bisa dikatakan sebagai kawasan wisata dan rekreasi. Tidak sedikit wisatawan yang menikmati hari libur akhir pekan di kawasan ini. Kalau sedang akhir pekan, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas menjadi ramai didatangi oleh pengunjung.
Selain Kawasan Cibodas, ada beberapa tempat yang dapat kamu datangi ketika melakukan pendakian ke Gunung Gede. Anda harus mengetahui lokasi menarik di TNGGP ini.
Telaga Biru
Apabila pendakian dilakukan melalui jalur Cibodas, kamu dapat menemukan telaga‚ cantik di tengah hutan. Telaga tersebut dinamakan Telaga Biru, karena memiliki air yang berwarna biru.
Telagana terlihat sangat alami dan sebagai lokasi yang menyenangkan untuk menikmati alam. Adapun luas telaga biru Sekitar 5 Ha dan ketinggiannya sekitar 1.575 mdpl.
Kalau dari pintu masuk jalur Cibodas, jaraknya sekitar 1,5 km. Konsi di sekitar telaga ini sangat segar dan sejuk. Air yang biru dipengaruhi‚ ganggang biru yang terdapat di perairan telaga.
Curug Cibereum
Air terjun atau Curug Cibeureum dapat ditemukan setelah Telaga Biru. Pengunjung akan menemukan persimpangan. Lalu, silahkan berjalan ke kanan menuju Curug Cibereum. Apabila ke kiri, pendaki akan menuju puncak Gunung Gede.
Enggak ada salahnya kan, singgah dulu sebentar ke Curug Cibeureum sebelum meneruskan pendakian. Air terjun ini terletak di ketinggian sekitar 1.675 mdpl. Ketinggian air terjun diperkirakan‚ sekitar 50 m.
Baca juga :
Ajak si Dia Berfoto Selfie di Jembatan Hati Karang Para Sukabumi
Selama ini, Dana Haji Ternyata Digunakan untuk Hal ini
Air Panas
Kamu juga dapat menemukan banyak sumber air. Sumber air yang dapat ditemukan termasuk air panas. Letaknya tepat di jalur pendakian.
Setelah melakukan perjalanan selama dua jam dari Telaga Biru, pendaki akan menemukan sumber sumber air panas. Bagi para pendaki melalui lokasi ini sudah disediakan tali untuk berpegangan.
Alun-alun Suryakencana Taman Gunung Gede Pangrango
Salah satu alasan banyak orang bersusah payah melakukan pendakian ke Gunung Gede bisa menginjakkan kaki di alun-alun Suryakencana. Alun-Alun Suryakencana adalah lapangan dengan luas sekitar 50 ha. Di lokasi ini, pendaki dapat menikmati keindahan bunga edelweiss.
Bunga edelweiss yang berkembang di tengah padang rumput menjadi pemandangan langka. Kamu hanya dapat menemukan kalau melakukan pendakian. Lokasi Alun-alun Suryakencana terletak di ketinggian 2.958 mdpl.
