Mantan Buruh Migran Perempuan Tidak Hanya Diam di Desa Wisata Hanjeli Sukabumi

Mantan Buruh Migran Perempuan atau Tenaga Kerja Perempuan (TKW) tidak hanya berdiam diri ketika kembali, namun bisa berdaya diDesa Hanjeli Sukabumi. Mereka diberdayakan sesuai kemampuannya masing-masing. Diantaranya menjadi pengelola Rumah Baca Sauyunan, Rumah Aksesoris Hanjeli, memasak dan bidang lainnya.
Pekerjaan Rumah terbesar kami adalah bagimana mereka tetap berdaya dan mandiri kedepannya untuk kebutuhan hidup. Semoga saja ada banyak yang mau ikut terlibat langsung untuk pemberdayaan mantan buruh migran yang kami lakukan di Desa Wisata Hanjeli.
Tek Koyah Mantan Buruh Migran Menjadi Guide Lokal di Bidang Pertanian di Desa Wisata Hanjeli Sukabumi

Teh Koyah adalah ketua KWT Mekar Mandiri di Desa Waluran Mandiri. Beliau menjadi salah satu guide lokal untuk bidang Pertanian Hanjeli. Tugasnya mengenalkan jenis Pangan Hanjeli kepada wisatawan. Dari mulai dari cara membuat Kompos, cara tanam, Panen, numbuk hanjeli pakai lisung, nampi dan Hanjeli dan membuat tepung Hanjeli.
Sebagai guide lokal pertaian, seseorang membutuhkan keahlian khusus terutama tentang mental. Teh Koyah harus berhadapan dengan ratusan Wisatawan yang datang. Beliau harus sabar memandu orang dan dibiasakan berhadapan dengan orang banyak. Kalau tidak biasa melakukannya, beliau akan gugup dan demam panggung.
Seiring waktu, Teh Koyah sudah bisa menguasai teknik dasar sebagai guide. Setidaknya rasa gugup dan demam panggung sudah bisa diatasi. Prosesnya tidak instan dan butuh waktu panjang untuk membangun rasa percaya diri tersebut.
Kini, beliau menghabiskan waktunya untuk bercocok tanam dari pagi hingga sore hari. Ada banyak tanaman, seperti jenis palawija dan sayuran yang ditanam di kebunnya. Sebagian produk tanamannya dijual ke pengepul atau dikonsumsi untuk kebutuhan wisatawan yang datang ke desa Wisata Hanjeli. Sebagian lagi tentu untuk kebutuhan pangan rumah tangganya.
Teh Koyah juga sedang disibukan membuat Demplot Pangan atau kebun Bibit untuk kebutuhan masyarakat. Beliau dibantu oleh ibu-ibu lainnya untuk mengembangkan Program PIRUS yaitu Pipir Imah diurus.
Mrs. Wati Mantan TKW Fasih berbahasa Inggris Mampu Menjadi Guide Tamu dari Luar Negeri

Mrs. Wati salah satu mantan TKW memiliki tugas utama menjadi pemandu/ guide untuk wisatawan, orang yang melakukan riset dan kegiatan lainnya. Keistimewaan beliau adalah fasih berbahasa Inggris, mahir berbahasa arab, dan Kantonis. Sehingga mampu menjadi pemandu wisatawan dari mancanegara.
Desa Wisata Hanjeli tidak kesulitan mencari guide lokal yang mampu berbahasa asing. Ada dua mantan buruh migran lainnya sedang disiapkan untuk guide wisatawan Internasional.
Kedua orang tersebut menjadi contoh bahwa mantan tenaga kerja wanita bisa melakukan kegiatan bermanfaat ketika kembali ke kampung halamannya. Mereka memiliki kemampuan istimewa yang sering dipandang sebelah mata.
Padahal setiap orang memiliki skill dan kelebihan yang luar biasa jika diasah dan belajar dengan tekun. Apalagi ada intervensi dari pemangku kebijakan dalam hal pelatihan, pendampingan dan lainnya.
Kami memiliki tanggung jawab moral untuk mengangkat harkat dan martabat mereka. Alhamdulillah, para mantan buruh migran di Desa Wisata Hanjeli bisa berdaya sesuai kemampuannya masing-masing. Proses membangun sumber daya manusia butuh waktu dan prosesnya panjang. Semua membutuhkan cara dan trik supaya semua berjalan dengan lancar.
Doakan, semoga makin banyak mantan buruh migran yang kami berdayakan untuk kegiatan Desa Wisata Hanjeli Sukabumi. Sehingga mereka mendapat nilai tambah secara pengalaman dan nilai ekonomi.
Ditulis oleh: Hidayat Asep