Danau Batu Karut Sukabumi Cerita Mitos Hingga Keindahan Gunung Gede Pangrango

Danau Batu Karut Sukabumi, sebuah nama situ atau sumber air irigasi masyarakat yang mempunyai nama dari bahasa sunda. Pada dahulu kala, ada batu yang sangat besar di dekat pohon beringin. Akarnya sangat banyak dan membelit batu tersebut.
Pohon tersebut semakin besar dan tinggi yang membuat batu terangkat oleh akar-akar pohon beringin. Akhirnya, batu besar tersebut pun terangkat (ka kerut = bahasa sunda) sampai ke permukaan tanah. Dari cerita tersebutlah, penduduk menyebut daerah tersebut dengan panggilan Batu Karut.
Tempat yang berlokasi di Daerah Pasirhalang, Desa Langensari Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi ini sangat terkenal di kalangan pemancing ulung/penghobi mancing paling asyik dan gratis pada masa lalu.
Danau Batu Karut Sukabumi: Mitos tentang Pohon Kelapa dan Lauk Antingan

Konon cerita masyarakat sekitar masih meyakini bahwa mitos Danau Batu Karut, misalnya adanya pohon kelapa yang tinggi hidup persis di tengah-tengah situ ini. Tidak kalah menarik juga mitos tentang hidupnya satu ekor ikan memakai anting (dalam bahasa sunda disebut lauk antingan), menurut pemaparan salah seorang warga sekitar.
Walaupun banyak mitos di tempat ini, Batu Karut justru menjadi salah satu destinasi indah buat dikunjungi di sukabumi. Pengunjung dapat melihat melihat kejernihan air dari kolam kecil dan pancuran tujuh di sana. Sumber airnya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari.\

Selain itu, Keindahan panorama Gunung Gede Pangrango menjadi anugerah Tuhan yang tidak bisa dipungkiri bagi siapa saja yang melihatnya dari Kawasan Batu Karut.
Baca juga :
Curug Sodong Geopark Ciletuh Sukabumi, Antara Keindahan dan Kisah Mistisnya
Pada awalnya, kawasan Danau ini hanya terdapat rumah-rumah dan lokasi penggilingan beras. Lalu, mereka pindah dan tempat ini dijadikan lokasi wisata Danau Batu Karut. Tidak sedikit orang yang datang untuk menikmati keindahan alamnya.

Para muda-mudi sering datang ke tempat ini dari mereka yang berpacaran, tamasya bersama teman, hingga si jomlo yang larut dalam kesendirian. Sekitar pinggiran danau menjadi lokasi muda-mudi menikmati hari sambil bersantai.
Kalaulah tempat ini dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin semakin banyak orang yang datang dan menjadi lokasi wisata Sukabumi.
Penulis : Abdun Nasir