Wisata Sukabumi

5 Festival Budaya Sukabumi yang Harus Kamu Ketahui

Festival budaya Sukabumi yang sangat menarik untuk diketahui oleh masyarakat lokal, luar daerah, bahkan mancanegara.

Beberapa desa berupaya memelihara nilai-nilai luhur kearifan lokal, masyarakat lokal terlibat, peduli dan menjaga bagi lestarinya nilai-nilai budaya setempat. Inilah 5 Festival budaya yang pernah dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi.

Festival Budaya Sukabumi Geopark Cilteuh-Palabuhanratu 2017

Festival Geopark Ciletuh
Festival Geopark Ciletuh

Geopark Ciltetuh Palabuhan Ratu sedang gencar-gencarnya diangkat sebagai kawasan tujuan wisata Sukabumi maupun Jawa Barat. Untuk mendukung hal itu, Pergelaran Festival Budaya Sukabumi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu diadakan pada tanggal 27 Agustus 2017, sebagai upaya menjaga tatanan budaya masyarakat lokal.

Acara tersebut melibatkan 200 seniman dengan menampilkan pertunjukan budaya orang sunda. Seperti: seni cepet, rengkap panyadap, jipeng, gobdang, tutunggulan, suligar, pencak silat, dan pamekaran kuliner, serta wayang golek.

Festival Budaya Sukabumi Egrang Kampung Cibiru, Desa Cicantayan 2016

Kampung Cibiru menjadi kampung istimewa karena telah berhasil membuat festival yang berdasarkan potensi nilai budaya lokal.

Pemuda Para pemuda yang terlibat dan peduli untuk melestarinya nilai-nilai budaya, terutama dalam potensi budaya bambu mulai dikenalkan.

Acara Festival Egrang Kampung Cibiru ini diangkat oleh Rumah Baca Bambu Biru dengan mengadakan acara bertajuk Festival Desa Cicantayan (FDC) pada Bulan Desember 2016.

Festival Desa Cicantayan ini menampilkan kaulinan baehula Egrang sebagai pertunjukan utama. Selain itu juga menampilkan 25 stand ragam kekayaan budaya Sunda, dari mulai aneka kuliner, kerajinan bambu, kayu bubut, dan lomba kaulinan barudak, seperti sorodot gaplok, lomba bakiak, congklak, sondah, dan egrang.

Pada Tanggal 9-10 Desember, Pemuda Kampung Cibiru akan mengadakan lagi Festival yang bertema Festival Egrang Kampung Cibiru, Desa Cicantayan.

Ada beberapa kegiatan menarik yang akan ditampilkan, antara lain: Pentas Egrang, Drama Tari Kaulinan Baheula, Mendongeng “Saung Dongeng Sukabumi”, Workshop Wayang Bambu, dan Penampilan Musik Karinding dari Karinding Gunung Sunda.

Festival Muharram 1439 H, Desa Palasarigirang

Tidak kalah menariknya, Riuangan Mahasiswa Sukabumi ( RIMASI ) melaksanakan FESTIVAL MUHARRAM 1439 H dengan tema MENINGKATKAN SPRIT BERIBADAH DALAM HIKMAH TAHUN BARU HIJRIYYAH yang diselenggarakan di Balai Desa Palasarigirang dan dukung langsung oleh Pemerintah Desa Palasarigirang pada tanggal 1 Oktober 2017.

Festival Muharram juga bertujuan meningkatkan tali silahturahmi antar warga Desa Palasarigirang dan meningkatkan Ukhuwah Islamiyyah.

Adapun acara yang Festival Muharram, antara lain: 1)Dzikir dan Doa Bersama. 2) Karnaval. 3) Perlombaan ( Qosidah, Nasi Tumpeng, Fashion Show dll). 4) Tabligh Akbar (Ust. Aby Sayma). 5) Santunan Yatim Piatu.

Festival Kampung Pangkalan 2017

Para pemuda kreatif dari berinisiatif membuat Festival Pangkalan 2017. Dari bulan Agustus, pemuda membuat berbagai kegiatan, seperti Sinema Rakyat, klinik gitar, workshop wayang Sukuraga, hingga workshop relawan TIK yang memakai tema internet manfaat internet sehat. Ada banyak acara lainnya yang terus berlangsung hingga Bulan November 2017.

Selama Festival Budaya Sukabumi di Pangkalan berlangsung, para seniman dan komunitas menjadi mentor bagi warga lokal Sebagai langkah untuk menggali potensi-potensi lokal dari warga loka.\r\n\r\nKegiatan ini juga berupaya memicu sebagai pemuda lokal untuk mengangkat potensi nilai budaya lokal yang ada dari kampung Pangkalan, Desa Padaasih, Kecamatan Padaasih.

Baca juga :

HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN DI PESAWAT, KAMU MUNGKIN SERING MELANGGARNYA

MENGINAP DI HOTEL BINTANG 5 DI BANDUNG INI SAJA!

Festival Bebegig di Sukabumi Angkat Budaya Lokal

Kepala Desa se-Waluran berinisiatif melaksanakan Festival Budaya Lokal dengan nama Festival Bebegig di lapangan sepak bola, Desa Waluran, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi pada 14 Mei 2017. Acara yang ditampilkan, antara lain bebegig, kolecer, dan bela diri pencak silat.

Festival Bebegig dinyatakan sebagai bentuk perhatian kepala desa dalam mengenalkan budaya lokal kepada masyarakat. Warga diharapkan tidak melupakan budaya lokal dari para leluhur.

Semua festival tersebut tentu sangat menarik, karena diadakan dengan melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah lokal yang dapat membuka peluang dan menunjukkan potensi ekonomi, kerajinan lokal, dan budaya kearifan lokal.

Kalau kegiatan festival budaya Sukabumi terus dilaksanakan, bukan tidak mungkin desa menjadi potensi kunjungan wisata yang menarik di Kabupaten Sukabumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *