Setu Babakan Cagar Budaya Betawi di Srengseng

Setu Babakan Cagar Budaya Betawi di Srengseng ditetapkan Sejak 18 Agustus 2000 pada era Gubernur DKI Jakarta era, Sutiyoso atau Bang Yos. Hal itu di tegaskan melalui melalui Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2000.
Secara keseluruhan, desa budaya Betawi Setu Babakan memiliki area seluas 289 hektar, 30% di antaranya dikelola oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta. Semuanya dibagi menjadi dua zona, yaitu zona statis yang dikendalikan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dan area dinamis milik penduduk.
Cagar Budaya yang Terletak di Srengseng ini dibagi menjadi 5 zona, lokasi yang dibagi sesuai fungsinya. Sehingga, pengunjung langsung mengetahui apa saja yang terdapa di Cagar Budaya Betawi ini.
Setu Babakan di Srengseng Upaya Mempertahankan Cagar Budaya Betawi
Kawasan Setu Babakan Cagar Budaya Betawi di Srengseng dibagi menjadi lima zona, antara lain:
- zona embrio terdapat bangunan awal kampung budaya Setu Babakan.
- zona A adalah zona utama yang memiliki Gedung museum, panggung terbuka, rumah-rumah adat, gedung serba guna, dan kantor pengelola.
- zona B atau tempat produksi batik.
- zona C terdapat pulau dengan replika perkampungan Betawi dan zona pengembangannya.
Kawasan Setu Babakan yang khas adalah adanya rumah-rumahBetawi yang memiliki makna dalam setiap bentuk atau arsitektur. Tidak hanya rumah-rumah tradisional Betawi, museum ini memiliki lukisan, benda kuno, dan hasil produk budaya Betawi.
Atraksi budaya Setu Babakan Cagar Budaya Betawi di Srengseng
Bukan hanya secara fisik, pelestarian budaya betawi di Setu Babakan juga dilakukan dengan terus mencetak benih generasi baru. Anak-anak dan remaja pada hari Rabu dan Minggu mempraktikkan sejumlah seni tradisional di Sanggar Setu Babakan.
Anak-anak dan remaja di sini dilatih kesenian di Sanggar Setu Babakan. Seperti mempraktikkan tarian topeng Betawi, gambang Kromong, gambus, keroncong, marawis, lenong dan silat.
Tari Topeng , Musik Gambang Kromong, Gambus, Keroncong, Marawis, seni Lenong dan Silat menjadi materi yang dibentuk oleh pelestarian budaya setempat. Seni Betawi lain yang dapat ditemukan wisatawan di sini termasuk Wayang Kulit Betawi, Wayang Orang Betawi, dan Wayang Golek Betawi.
Tidak hanya untuk generasi muda, semua pengunjung diizinkan untuk berpartisipasi dalam pelatihan atau hanya untuk melihat-lihat. Selain itu, untuk meningkatkan minat orang-orang yang mengunjungi perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, pengelola terus meningkatkan pertunjukan seni budaya di sana.
Begitu juga, Jenis kesenian tradisional Betawi yang ditunjukkan di tempat wisata budaya Jakarta ini, seperti Ondel-ondel, Lenong, dan Gambang Kromong, hingga seni tradisional Betawi yang kurang dikenal khalayak umum.
Beberapa di antaranya seperti Topeng Blantek, Lenong Denes, Wayang Kulit Betawi, Wayang Orang Betawi dan Wayang Golek Betawi.
Artikel menarik lainnya: Jakarta International Stadium JIS Stadion Terbesar di Asia
Alamat dan Lokasi Cagar Budaya di Srengseng
Lokasi dan alamatnya berada di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tahukah kamu, penamaan Setu Babakan karena kawasannya terdapat pada atau diapit dua danau.
Keberadaan warisan budaya di Sengseng dengan banyak seni Betawi yang ditampilkan di Setu Babakan diharapkan dapat menambah wawasan orang-orang tentang harta budaya Indonesia yang sangat kaya.
Setu Babakan telah menjadi sesuatu yang berharga bagi dirinya sendiri orang Betawi asli. Selain itu, tempat ini sebagai wadah yang menyajikan ide-ide tentang budaya Betawi juga dan tempat untuk melestarikannya di Jakarta.
Tinggal di Jakarta dengan hidup berlatar beragamĀ kegiatan ekonomi, dapat menemukan cagar budaya betawi darileluhurnya dipertahankan di kawasan ini.