Upaya Relawan Membersihkan Kawasan Terdampak Banjir Bandang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi

Banjir Bandang yang terjadi di Kecamatan CicurugĀ Sukabumi menyisakan lingkungan yang kotor dan penuh lumpur, Sehingga, perlu dilakukan pembersihan secepatnya. Selain itu, tentu saja korban juga perlu dibantu baik dari segi makanan maupun kebutuhan sehari-hari lainnya.
Selain rumah yang kotor dan kondisi jalan tertutup lumpur, warga yang terkena banjir bandang juga membutuhkan air bersih. Supply air bersih terputus akibat bencana tersebut. Relawan memberi perkembangan dari lapangan, bahwa hasil dari assessment terjadi rumah rusak sebanyak 35 kerusakan ringan, 18 rusak sedang, dan 13 rusak berat. Selain itu satu jembatan hancur diterjang derasnya air.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi Menetapkan Tujuh Hari Status Darurat Banjir Bandang Cicurug
Pasca terjadinya bencana banjir bandang, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tujuh hari darurat dimulai dari tanggal 21 hingga 27 September 2020. Berbagai pihak turun untuk menangani bencana banjir, koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, dinas kabupaten, sukarelawan dan masyarakat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan kajian cepat pasca bencana. Tim gabungan relah melakukan tindakan lainnya, seperti pertolongan, penyelamatan, pencarian dan evakuasi. Dapur umum telah didirikan untuk melayani para penyintas. Mereka membagikan bahan baku makanan dan diolah dengan dibantu oleh personel Polri dan sukarelawan.
Adapun pembersihan material banjir dikerjakan dengan manual dan alat berat sepaket dengan dump truck. Sehingga dapat mengangkut material dan lumpur. Setidaknya, 2 unit alat berat milik Dinas PU Kabuoaten Sukabumi 1 unit dan Kodim 1 unit sudah berada di lokasi.
Sementara itu tiga warga hilang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Satu orang lainnya masih dalam pencarian. Kemarin pagi (22/9), menyusuri enam titik dan dilanjutkan mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim.
Sebagai informasi, berdasarkan data sementara per Selasa (22/9), pukul 23.00 WIB, BPBD mengabarkan terdapat tiga kecamatan terdampak dengan 11 desa dan 11 kampung. Keluarga yang terdampak berjumlah 133 KK/431 jiwa, Sebagian besar warga mengungsi rumah saudara dan tetangga terdekat.
Untuk melancarkan operasi penanganan bencana, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengaktifkan pos komando (posko). Posko yang berada di area parkir membentuk bidang yang dibutuhkan untuk penanganan seperti media center, ruang kerja, gudang logistik dan ruang rapat.