Demi Menampung Keluhan Bansos dan Kejadian Terburuk dari Masyarakat, BPD Kemang Mengadakan Rapat Khusus Kedusunan

Sigap menampung keluhan masyarakat dan tidak mau terjadi situasi terburuk tentang bansos dampak COVID-19, BPD kewilayahan Kemang adakan rapat khusus kedusunan. Rapat tersebut diadakan, Rabu 3 juni 2020. BPD Dusun Kemang, Desa Cicantayan, Kec. Cicantayan sigap merespon berbagai isu. Ada banyak kabar yang mencuat di tengah bantuan sosial dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.
Rapat diikuti oleh BPD wilayah antara lain Pibsa dan Wahyudin, BPD keterwakilan perempuan Susilawati, Kadus kemang, Opah Setiawan, Ketua RW 03 Ende Mubarok, para ketua RT 01 sampai RT 08, tokoh masyarakat dan alim ulama yang ada di lingkungan di RT masing-masing. Sebagai wakil masyarakat, BPD berkewajiban untuk menampung aspirasi masyarakat di wilayah kerjanya. Terutama dalam menghadapi pandemi covid_19.
Tugas BPD lainnya juga harus membantu pemerintah desa dalam sosialisasi tentang virus corona kepada masyarakat. Keluhan demi keluhan banyak mencuat terutama dari mereka yang tidak mendapatkan bantuan sosial. Pihak yang menjadi sasaran keluhan ditujukan kepada ketua RT sebagai garda terdepan dalam pendataan bansos. Akibatnya, ketua RT harus putar otak supaya masyarakat bisa faham dan tetap dingin dalam menghadapi persoalan bantuan sosial tersebut.
Apresiasi Terhadap RT dan Mencari Jalan Keluar Menampung Keluhan Bansos dari Masyarakat Di Kedusunan Kemang

Pada rapat kali ini, BPD mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para RT. Mereka sudah menjalankan kewajibannya dengan baik. Meskipun masih ada yang memandang sebelah mata. Permasalahan yang dhadapi adalah banyak anggota masyarakat yang kurang paham mengenai bantuan sosial.
Mereka tidak mengetahui siapa sasaran penerima, pendataan seperti apa, alur pendistribusian dan syarat yang harus dilengkapi bila mendapatkannya. Pihak RT sudah melakukan verifikasi data yang warga yang sudah menerima bansos.
Untuk meminimalisir masalah, rapat khusus kedusunan pun mencoba mengecek data penerima bansos dengan teliti. Sehingga data yang sudah menerima dan yang belum menerima bansos sesuai dengan pengajuan. Data tersebut telah diinput beberapa bulan yang lalu. Verifikasi data melalui rapat sangat penting, karena dikhawatirkan masih ada warga yang berhak menerima tapi belum terdata.
Kehadiran para tokoh serta alim ulama diharapkan bisa membantu menjelaskan dan mendorong masyarakat untuk selalu musyawarah di lingkungan RT masing-masing. “Upaya rapat kedusunan ini untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi di wilayah kami,” pungkas Kadus Kemang.