Ekspor Daun Talas itu Bisa? Buktinya Dilakukan Petani Muda Kampung Cijati, Desa Cicantayan Sukabumi

Ekspor Daun Talas itu Bisa? Buktinya Dilakukan Petani Muda Kampung Cijati, Desa Cicantayan Sukabumi

Ekspor daun talas ternyata bisa dilakukan yang dibuktikan oleh petani muda Kampung Cijati, Desa cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Anak-anak muda yang tergabung dalam kelompok tani Babakan Tani Sejahtera (BTS). Mereka mengembangankan budidaya talas beneng atau sering disebut talas dollar.

Seperti yang pernah ditulis sebelumnya, daun talas ekspor ini berasal dari Pandeglang Banten dan dibudidayakan di Desa Cicantayan,  tepatnya dimulai dari Kampung Cijati. Petani muda tersebut melebarkan sayap ke daerah lainnnya. Tidak menutup kemungkinan akan melebar malah ke desa lainnya.

Penanaman talas beneng belum bisa disebarkan ke tempat lain, karena keterbatasan bibit yang masih di suplai dari Banten. Sehingga masih dikelola petani Babakan Tani Sejahtera. meski bibit sudah banyak diminta dari daerah lain.

Mengisi Lahat Kosong untuk Memenuhi Jatah Ekspor Daun Talas

Daun Talas Beneng dari Cicantayan Sukabumi Siap Diekspor
Daun Talas Beneng dari Cicantayan Sukabumi Siap Diekspor

Saat ini, pemuda tani Kampung Cijati sedang melakukan pembibitan untuk mengisi lahan kosong yang ada. Pada hari Rabu, 3 maret 2021, Poktan BTS mendatangkan 1 unit mesin rajang daun talas dari Kebumen Jawa tengah. Mesin berasal dari workshop produsen mesin rajang yang biasa dipesan oleh PT. Sampoerna yang berkapasitas 800 kg per jam.

Daun hasil rajangan tersebut yang mereka hasilkan, sebelum batang talas dipanen (kurang lebih 1-2 tahun). Jadi sambil menunggu panen batang, petani bisa menghasilkan uang dari daun talas. Daun yang sudah dirajang tersebut dikeringkan untuk dikirim ke buyer. Selanjutnya, akan di ekspor daun talas dilakukan oleh exportir di Bogor.

Permintaan daun talas beneng kering ini masih terbuka lebar, dengan kebutuhan sekitar 200ton perbulan. Menariknya,  baru tercukupi sekitar 20% saja. Poktan BTS hanya bisa memenuhi 500kg/ bulan karena mereka baru menanam 30.000 pohon sekitar 4 bulan lalu.

Para petani Poktan BTS Desa Cicantayan memiliki harapan besar. Budidaya talas bisa menjawab kebutuhan masarakat di era pandemi ini. Bisa menghasilkan lebih dari tanaman manggis yang hanya bisa panen setahun sekali. Mereka berharap pemerintah khususnya dari dinas pertanian melirik kegiatan mereka dan membantu fasilitas pengembangan tanaman daun talas yang laku di luar negeri ini.

Ketika lahan kosong diolah untuk lahan pertanian akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dari ekspor daun talas bisa menghasilkan uang dan menghidupi ekonomi keluarga.

Baca juga: Penipuan Link Prakerja Waspadalah-Waspadalah

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *