“Bibiye” Bikin Makanan Lebaran Enggak Bakal Mubazir Khas Kampung Cijati Sukabumi

“Bibiye” Bikin Makanan Lebaran Enggak Bakal Mubazir Khas Kampung Cijati Sukabumi

Ketika lebaran begitu banyak kudapan di rumah seolah tidak akan habis, tetapi ada cara loh membuat makanan lebaran enggak bakal mubazir. Hari Raya Idul Fitri atau dikenal dengan istilah lebaran adalah hari yang dinantikan oleh semua umat muslim.

Untuk mempersiapkan hari “kemenangan” ini, segala macam aneka makanan sudah mulai dimasak seminggu sebelumnya. Bahkan ada juga yang mempersiapkan setahun sebelumnya melalui program program paket lebaran. Tujuannya agar bisa mempunyai bahan makanan untuk Idul fitri tahun berikutnya.

Ada Loh Cara Pengelohan yang Bikin Makanan Lebaran Enggak Bakal Mubazir

Tampilan Makanan Olahan Bibiye Kampung Cijati Sukabumi
Tampilan Makanan Olahan Bibiye Kampung Cijati Sukabumi

Kali ini saya tak akan bahas makna Idul Fitri secara agama, tetapi mau membahas makna dari istilah “lebaran” saja. Menurut sebagian orang, lebaran dimbil dari kata lebar (bukan lebar ukuran satuan luas). Namun, makna kata lebar dari bahasa (sunda). Kalau diartikan dari bahasa sunda, lebar dapat diartikan mubadzir.

Nah, perayaan lebaran membuat kita memasak segala macam makanan dari mulai jenis kue sampai olahan daging tersedia di meja makan. Tak tanggung-tanggung satu keluarga yang mempunyai 5 orang anggota bisa membeli 10 kg daging ayam. Jadi, 1 orang butuh 2 kg ayam.

Kalau jumlahnya banyak tersebut akan mengakibatkan banyaknya olahan yang tak termakan dalam satu atau dua hari. Kalau di buang kan sayang. Olahan makanan seperti opor gulai dan lainnya yang tak habis dimakan itu bisa diolah, agar bisa bertahan lebih lama. Makanan bertahan hingga 2 minggu. Iya 2 mingguh, enggak percaya ya. Sisa makanan lebaran disatukan dalam satu wajan dan dihangatkan tiap pagi dan sore, supaya tidak terasa asam. Nah kalau terus dipanaskan setiap hari makanan dapat bertahan 1-2 mingguan.

Masyarakat Kampung Cijati Sukabumi biasa mengolah makanan sisa lebaran tadi, agar tidak mubazir terbuang sia-sia. Makanan olahan sisa lebaran tersebut dinamakan “BIBIYE atau BEUBEUYE”. Pengolahan makanan Bibiye telah ada sejak puluhan tahun. Cara pengolahan menjadi cara yang menarik membuat semua makanan dapat dihabiskan.

Meski, olahan makanan tersebut adalah sisa panganan lebaran, namun belum pernah kejadian orang menjadi sakit setelah memakannya. Malah menjadi strategi berhemat makanan ala warga kampung. Selain itu tentu saja menghemat uang. Bibiye dimakan dengan uli (ulen) atau dengan petai china muda (palaning ngora) menjadi sungguh luar biasa nikmatnya. Saya sendiri sangat suka makan Bibiye ini.

Bibiye Dapat Ditemukan di Kampung Cijati Sukabumi

Makanan Bibiye dapat di temukan di perkampungan Sukabumi, termasuk Kampung Cicantayan Sukabumi. Makanan ini adalah jenis panganan tradisi yang terus bertahan hingga kini. Kalau kamu mau mencobanya datanglah ke Kampung Cijati, Cicantayan, Sukabumi, makanan ini tersedia pada H+1 hingga H+7.

Bahkan bisa menjadi makanan pembuka di pagi hari. Bibiye adalah makanan yang identik dengan lebaran. Ada perayaan hari lebaran pasti bakal ada bibiye . Yuk datang saja ke Kampung Cijati tempat tinggal Saya.

Selamat Lebaran, Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Salam Hangat dari saya Lili Solehudin

Baca juga: Bantu Beli Dagangan teman Mendukung Usaha Kecil Agar Tetap Bertahan

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *