Ada Samenan Perpisahan Sekolah Sukabumi, Mohon Maaf Perjalanan Anda Terganggu!

Samenan Perpisahaan Sekolah di Sukabumi Sudah Menjadi Tradisi. Berbicara tradisi, kebiasaan samen menjadi bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Kebiasaan tersebut dilaksanakan setiap tahun secara terus menerus, karena dinilai bermanfaat bagi sekelompok orang. Jadi, jangan heran masyarakat turut melestarikannya.
Memasuki masa waktu perpisahan sekolah, tradisi samenan di Sukabumi diikuti hampir tiap tahun, itu pun karena masa pandemi terpaksa dihentikan. Tahun 2023 ini, acara perpisahan di suatu lembaga sekolah semakin semarak dan bergitu ramai. Hingga, terjadilah kemacetan yang bagi sebagian orang sungguh merepotkan.
Pro kontra acara samenan ini tidak akan ada habis nya apabila dijadikan sebuah asumsi liar semata. Sementara, bagi Penulis menilai kegiatan samenan perpisahan sekolah memang banyak kegiatan positifnya. Apakah nilai baik dari kegiatan samenan tersebut?
Nilai Positif Kegiatan Samenan Perpisahan Sekolah di Sukabumi

Kegiatan yang sudah turun temurun dilaksanakan ini memiliki dampak positif yang mungkin tak dirasakan masyarakat lain di luar Kabupaten Sukabumi. Menurut penulis, nilai positif yang sangat dirasakan adalah:
- Rasa gotong royong masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan saling bekerja bersama antar panitia.
- Menumbuhkan minat sekolah bagi anak-anak. Agar rajin bersekolah. Walaupun kegiatan negatif kerap kali selalu menghantui,di sela sela acara.
- Kegiatan yang di laksanakan,selama tiga hari tiga malam ini, diisi dengan acara, salah satunya cerdas cermat, hapalan perorangan, kabaret,karnaval, atraksi drum band, dan diakhiri dengan tabhligul islamiyyah sebagai acara puncak sekaligus penutupan kegiatan samenan ini.
Di kampung tempat tinggal penulis, salah satu orang tua wali, dan ketua panitia yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, “ini adalah momentum dengan euforia sekelas nonton piala dunia sepakbola. Ketika kami para orang tua yang sehari hari mencari nafkah untuk biaya hidup dan membayar iuran sekolah, ada kebanggaan yang tiada tara melihat putra/putri kami berhasil mengenyam pendidikan di lembaga sekolah.”
Sehingga, tidak ada salahnya orang tua dan masyarakat umum ikut mendukung dan meramaikan kegiatan samenan perpisahan sekolah ini. Walaupun dari sisi lain akan menjadi suatu ancaman yang serius, ketika nanti acara karnaval dengan properti hiasan hiasan kesenian masyarakat tumpah ruah ke jalanan raya.
Artikel menarik lainnya: Pawai Samenan Kenaikan Kelas dari Kampung Cijati Cicantayan Sukabumi yang Selalu Ramai
Memaklumi Kemacetan Akibat Acara Samenan Sekolah

Kegiatan samenan memang ramai sekali, sehingga mengakibatkan kemacetan yang tiada tara. Pengguna kendaraan tentu banyak yang yang mengeluh. Arak-arakan drum band sering disebut biang kemacetan. Untuk itu, perlu dipahami kalau kegiatan samenan adalah tradisi yang hanya berjalan dalam masa waktu perpisahan sekolah.
Oleh karena itu, pengguna kendaraan diharapkan memakluminya. Panitia kegiatan juga menyadari hal itu dan menghaturkan permohonan maaf kalau mengganggu perjalanan mobil atau motor di kawasan jalan Kabupaten Sukabumi.
Masalah pro kontra samenan yang bisa memacetkan jalan toh tidak akan lama. Kegiatan karnaval dengan diiringi drumband tidak sepanjang tahun, hanya sementara waktu ketika masa perpisahan sekolah saja.
Biarlah masyarakat merayakan kebahagiaan. Karena rasa senang setiap masyarakat atau setiap orang itu pasti berbeda. Bagi orang yang merasa dirugikan karena macet ada baikanya mengatur management perjalanannya.
Hal yang perlu diketahui, panitia selalu mengumumkan acara samenan dan karnaval sebelum kegiatan dilaksanakan. Panitia sudah mengatur dan menempuh perizinan kepada instansi dan dinas terkait untuk waktu hari, tanggal dan jam pelaksanaan karnaval.
Penulis: Fidaus Sabumi