4 Pesawat Turun di Kampung Cijati Sukabumi

4 Pesawat Turun di Kampung Cijati Sukabumi

4 pesawat turun di Kampung Cijati Sukabumi bukan sembarangan pesawat. Ceritanya begini, Kampung Cijati yang termasuk dalam kampung ujung barat Desa Cicantayan yang terbentang lintasan jalan kabupaten. Orang sering menjadikan jalantersebut  sebagai alternatif jika jalur Cibadak-Cisaat mengalami kemacetan.

Jalan tersebut sudah diperbaiki dengan Hotmix dari kantor Kecamatan Cicantayan sampai kampung Cijati tahun lalu. Namun masih ada tersisa sekitar 2 km masih belum diperbaiki sampai perbatasan Desa Hegarmanah. Sehingga jalan ini sepi dari lalu lintas baik pemotor maupun mobil saat ini.

Selain karena jalan yang kurang enak dipakai pengendara, pinggiran jalan pun rimbun dengan rerumputan. Tidak enak dilalui dan dipandang mata.  Sudah barang tentu kawasan jalan ini perlu perhatian semua pihak, baik itu pihak desa, kecamatan hingga warga kampung sendiri. Daripada menunggu tanpa tindakan, akhirnya warga bergerak sampai menurunkan 4 pesawat pembasmi rumput.

4 Pesawat Pemotong Rumput pun Turun di Kampung Cijati Sukabumi untuk Membersihkan Kondisi Jalan

Pesawat Pemotong Rumput Digunakan Agar Sekitar Jalan Tampak Lebih Bersih
Pesawat Pemotong Rumput Digunakan Agar Sekitar Jalan Tampak Lebih Bersih

Jumat pagi (21 Februari 2021), warga kampung Cijati Babakan mengadakan gotong royong membersihkan rumput di sekitar jalan tersebut. Kegiatan diprakarsai oleh kepala dusun, ketua RW 07, para ketua RT dan ketua Pemuda serta didukung oleh Pemdes dan Pemerintah Kecamatan Cicantayan.

Warga mau terlibat dalam kegiatan gotong royong. Setidaknya lebih dari 100 orang warga dari 5 RT dengan semangat mengerjakan pembersihan jalan. Harapannya jalan segera di realisasikan oleh Pemerintah Kapupaten Sukabumi. 4 pesawat pemotong rumput diturunkan untuk membabat rumput yang tampak membuat kondisi jalan semakin tidak enak dipandang mata.

Perbaikan jalan dibutuhkan untuk kenyamanan pengendara juga. Agar perekonomian warga berjalan kembali seperti dulu. Seorang warga mengatakan, “Dulu saya jualan sate ramai pembeli dari para pelintas, terutama para goweser. Sekarang saya terpaksa pindah berjualan ke pertigaan Cikareo karena disini sepi pembeli,” Ujar Marwan warga rt 03/07 yang kesehariannya jualan sate.

Apesnya proyek perbaikan jalan itu harus menunggu lama dan entah sampai kapan lagi bisa direalisasikan. Warga Kampung Cijati Babakan khawatir budaya gotong royong bisa terancam hilang. Masyarakat tidak mau berkomitmen merawat sekitar jalan yang  rusak.

Pemerintah Daerah belum tampak tanda-tanda akan memperbaiki kondisi fisik jalan tersebut. Padahal, hal itu penting dilakukan demi kenyamanan semua orang sebagai sarana yang dilewati masyarakat setiap hari.

Kabar menarik lainnya: Petani Milenial Sukabumi Menanam Talas Beneng

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *