Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia : Mampukah Kita Meniru Sikap Beliau yang Mudah Memaafkan

Syekh Ali Jaber meninggal dunia dan duka dirasakan banyak orang, khususnya umat Islam di Indonesia. Banyak orang yang membagikan fotonya di media sosial dan turut bersedih. Tetapi mampukah kita meniru sikapnya yang mudah memaafkan orang lain.
Masih segar diingatan kita, Syekh Ali Jaber ditusuk ketika berdakwah di Bandar Lampung minggu lalu. Beliau menyatakan memaafkan penusuk beliau karena meniru akhlak Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh, ketika Nabi Muhammad banyak diserang dalam mnyebarkan Islam, Rasullullah kerap tidak membalas dengan cara kasar yang sama.
Ali jaber menjelaskan bahwa tingkat tertinggi memaafkan ketika seseorang sedang pada posisi yang kuat. Namun dia bisa menahan diri tidak membalas tindakan pelaku.
Syekh Ali Jaber mendatangi Deddy Corbuzier dan melakukan podcast yang menjelaskan bahwa beliau tidak ingin kejadian yang dialaminya memicu kerusuhan. Tidak pula ingin ada balas dendam atas kejadian penusukan yang terjadi pada dirinya.
Kehilangan Seorang Sosok Panutan Setelah Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Kepergian Syekh Ali Jaber meninggal dunia, umat Islam merasakan kehilangan sosok panutan, sosok teduh, dan dan pemaaf. Mampukah kita meniru sosok beliau yang pemaaf? Ingatlah perkataan beliau bahwa belajar dari Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW tidak pernah menguntungkan dirinya sendiri dalam kasus apapun. Kecuali hak Allah, Rasul marah. Kalau terkait dirinya sendiri itu Rasul memaafkan. Syekh Ali Jaber erasa harus memaafkan dan justru khawatir dengan terhadap tersangka penusukan.
Akhirnya, beliau memberi hadian bendera merah putih kepada tersangka. Sembari berharap tetap sehat. Sang Syekh merasa tidak keberatan, ikhlas, terhadap takdir yang terjadi pada dirinya. Jangan sampai terjadi kerusuhan yang lebih besar.
Mengenal Sosok Syekh Ali Jaber
Hari ini (14/01/2021), Syekh Ali Jaber meninggal dunia meninggal dunia. Beliau sempat dirawat secara intensif setelah divonis positif Covid-19. Sempat tersiar pula, kalau kondisinya sempat dikabarkan membaik beberapa waktu lalu.
Syekh Ali Jaber adalah ulama asal Madinah, Arab Saudi dan sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Beliau semakin banyak dikenal setelah turut serta menjadi juri kontes Hafiz Indonesia.
Dikutip dari kompas.com, Syekh Ali Jaber dilahirkan di Madinah, 3 Februari 1976. Ketika usia 10 tahun, beliau sudah hafal 30 juz Al Quran. Bahkan, telah memperoleh amanah menjadi imam di salah satu masjid Madinah di Masjid Kota Madinah.
Sebelum beliau berdakwah masuk ke Indonesia, Ali Jaber mengikuti pendidikan ibtidaiyah sampai aliyah di Madinah. Lalu belajar dan berguru dengan sejumlah ulama ternama di Arab Saudi. Beliau mendalami ilmu tafsir kepada para ulama. Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan telah menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012