Berjuang Mengais Rejeki Para Fotografer Wisata Sukabumi

Namanya Pak Acun, seorang fotografer Wisata Sukabumi. Dia sudah menggeluti pekerjaannya selama 30 tahun. Dia sering muter keliling di Kawasan Karang Hawu Palabuhanratu Sukabumi. Kawasan yang menjadi bagian dari Geopark Ciletuh Sukabumi. Kini, usianya menginjak 60 tahun.
Usia yang tentu tidak muda. Tetapi dia tetap eksis terus menjepret kamera dengan pakaian seragam khas dan rompi mencolok dengan tulisan brand kamera terkenal. Dia tidak lupa membawa alat-alat perlengkapan, dari kemera, foto promosi, dan tas printer.
Semua barang tersebut tentu sangat berat dibawa kemana-mana. Kalau dilihat dari kejauhan, maka akan dikenali bahwa Pak Acun adalah Fotografer Wisata Sukabumi. Fotografer adalah julukan yang disematkan kepada seseorang yg ahli dalam mengambil gambar/ memotret menggunakan alat Kamera.
Profesi Fotografer Wisata Sukabumi yang Hampir Punah
Tidak ada kata terbaik, selain menyebutkan profesi tersebut hampir punah. Profesi fotografer wisata Sukabumi mulai tergerus zaman, bagaimana tidak era dunia Digital membuat semua orang membawa alat berfotonya sendiri.
Mereka pergi berwisata dengan membawa handphone, kamera Biasa, DSLR dan mirrorless. Apalagi kamera mirrorless mulai jamak digunakan oleh wisatawan. Soal kualitas gambar tidak kalah dengan hasil jepretan fotografer.
Ada banyak aplikasi instan yang bisa mengedit foto sesuai kemauan penggunanya. Setiap orang bisa dengan mudah mengupload foto terbaiknya di sosial media seperti di Facebook, Instagram, Twitter, Path, dan lain-lain.
Apa mau dikata, zaman tidak bisa ditolak dan profesi fotografer Pariwisata perlahan pun mulai kehilangan tempat. Meski begitu, Pak Acun dan teman-temannya berupaya tetap bertahan dan semangat menekuni profesi seorang Fotografer Wisata.
Menurutnya, profesi Fotogafer wisata Sukabumi memiliki Paguyuban. Anggotanya terdiri dari sekitar 40 orang. Mereka menyebar di kawasan Palabuhanratu atau Ciletuh Geopark Sukabumi, mulai dari Pantai Citepus, Karanghawu, termasuk di Geyser air panas Cisolok.
Baca juga :
Sehari Menjadi Anak Pantai Citepus Palabuhan Ratu Sukabumi
Buat Kamu yang Sering Makan Di Cafe, Cobalah Sesekali Membeli Kuliner Pinggir Jalan
Tetap Berpenghasilan dari Profesi Fotografer Indonesia
Pak Acun menyatakan dirinya tetap memiliki pendapatan dari pekerjaannya, “Penghasilannya tidak tetap kang, kalau wekend biasanya dapet seratus ribu rupiah. Kalau hari Besar bisa mencapai 300- 500 ribu rupiah.”
Namun, ada kalanya begitu sepi pengunjung, dirinya kadang-kadang tidak dapat membawa uang sama sekali. Semua profesi tentu punya risiko dan beban masing-masing. Apalagi yang bisa dilakukan, selain mensyukuri dan menikmati pekerjaannya.
Bagaimana pun, profesi Fotografer Wisata memiliki nilai unik untuk kemajuan pariwisata Sukabumi. Semoga kedepan pihak pemerintah Kabupaten Sukabumi mempunyai terobosan baru untuk pemberdayaan masyarakat.
Semua orang yang terlibat dalam profesi di bidang Pariwisata dirangkul menjadi bagian pengembangan pariwisata. Fotografer jalanan tersebut merupakan aset yang perlu di perhatikan, dipikirkan dan diberi Solusi yg tepat biar tetap eksis.
Hal yang paling penting, pemerintah memiliki jurus jitu untuk mendatangkan para wisatawan ke Sukabumi. Sehingga, semakin bnyak wisatawan yang datang dan berpengaruh terhadap perekonomian warga.
Maka, perputaran roda ekonomi untuk masyarakat pun bukan tidak mungkin terjadi peningkatan. Akhirnya, Sukabumi pun dikenal dengan kota sejuta Wisata. ” Sukabumi mencrang ku Wisatana”.
Sebagai catatan, bagi wisatawan yang berliburan ke Kawasan Palabuhanratu Sukabumi cobalah sempatkan menggunakan jasa para Fotografer wisata ini. Hasil jepretan foto-foto Anda memiliki nilai rupiah untuk menghidupi keluarganya. Mereka pasti sangat senang kalau wisatawan bersedia difoto oleh para fotografer tersebut.
Jadi yuk, saling berbagi rejeki untuk para fotografer Wisata Sukabumi. Jangan tolak penawaran foto dari mereka. Hayu Ka Sukabumi.
Penulis : Hidayat Asep