Lukisan Bambu Hitam Sukabumi Karya Sang Juara dari Kampung Adat Cisolok Palabuhanratu

Lukisan Bambu Hitam Sukabumi Karya Sang Juara dari Kampung Adat Cisolok Palabuhanratu

Lukisan bambu hitam Sukabumi sebagai hasil karya seni dikembangkan komunitas wirausahawan dari hasil hutan. Selain kreatif dari desain, harga jualnya juga sangat menjanjikan. Banyak ragam karya seni yang mereka hasilkan,seperti gelas , teko , tas, cobek, jam dinding dan banyak lagi kerajinn lainnya.

Semuanya terbuat dari bahan kayu dan bambu. Komunitas wirausahawan Sukabumi membuat bahan mentah dari bambu dan kayu memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Ada satu karya seni yang cukup menarik dan tak semua orang bisa membuatnya, yaitu Lukisan Bambu Hitam. Dari rupa karyanya saja sudah berbeda dan memiliki nilai seni yang cukup baik.

Lukisan bambu Hitam Sukabumi Menjadi Salah Satu Karya Nilai

Lukisan Bambu Hitam Sukabumi tersebut diproduksi oleh Deni firmansyah. Usianya masih sangat muda, 30 tahun. Sang Seniman berasal dari Kampung Adat Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Palabuhanratu. Saat ini, dia menetap di Desa Cimanggu, Cikembang, Sukabumi.

Deni sudah menggeluti usaha ini sejak beberapa tahun silam. Dia sudah membuat ratusan lukisan yang dikerjakan sesuai pesanan dari berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa produk yang dibuatnya, antara lain:

    • Lukisan foto prewedding,
    • Foto keluarga,
    • Cinderamata kantor,
    • lukisan wajah wajah tokoh nasional.

Tidak main-main, karya Lukisan Bambu Hitam Sukabumi sudah sering dipesan para pejabat juga, terutama lukisan wajah tokoh nasional. Hasil apik karya seninya membuatnya pernah memenangkan beberapa kejuaraan, seperti Sebagai Juara 1 pameran Citra Pariwisata Jawa Barat. Event yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada September 2018..

Begitu hasil perbincangan Deni saat ditemui dirumahnya oleh Ketua Komunitas Wirausahan Hasil Hutan Sukabumi Lili Solehudin. Saat ini, Deni menjadi anggota dari komunitas Wirausahan Hasil Hutan(WHH) yang merupakan binaan dari cabang Dinas Kehutann 3 Sukabumi.

Komunitas tersebut mengadakan KOPDAR setiap bulan. Ada saja yang dibicarakan para anggotanya, dari diskusi dan saling membantu dalam karya seni tiap anggota dan termasuk saling bantu dalam promosi dan pemasaran. Sehingga, keberadaan komunitas sangat membantu dalam mengenalkan dan melakukan penjualan hasil karya dari masing-masing anggotanya.

Keberadaan para seniman tentu harus terus didukung dan semoga akan berjalan semakin maju. Tidak lupa pula terus menjalin silaturahmi dan melebarkan sayap, serta memajukan UMKM di Sukabumi.

Baca juga : Memberi Selamat Hari Ibu Tetapi Tidak Peduli Betapa Lelahnya Dia

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *