Press Release “Cukang Lantaran” Pameran Fotografi dan Charity Sabumi Volunteer

Press Release “Cukang Lantaran” Pameran Fotografi dan Charity, Sabumi Volunteer pada 22 – 28 September 2019.
Salah satu permasalahan kondisi pendidikan di pelosok Sukabumi adalah rendahnya akses siswa untuk mengakses buku berkualitas untuk dibaca.
Sehingga, dibutuhkan campur tangan para relawan literasi untuk memasok buku untuk anak-anak pelosok Sukabumi.
Selain itu, ada banyak persoalan lain yang terlihat ketika Sabumi Volunteer memasuki kampung demi kampung, diantaranya, kondisi jalan yang tidak memadai, bangunan sekolah yang nyaris ambruk, kesadaran orang tua yang rendah tentang pendidikan, dan kurangnya perhatian terhadap guru honorer.
Selama perjalanan memasuki kampung demi kampung di Sukabumi sejak tahun 2015, Sabumi Volunteer memotret fakta-fakta mengenai kondisi pendidikan yang jarang sekali terlihat dan disadari oleh khalayak ramai.
Maka, untuk membuka wawasan masyarakat tentang ketimpangan pendidikan yang terjadi, Sabumi Volunteer membingkai serangkaian foto bertajuk “Cukang Lantaran :
Pameran Fotografi dan Charity yang dipamerkan di Sunda Coffee and Space pada 22-28 Agustus 2019.
Menurut Denden, Ketua Pelaksana pameran foto Cukang Lantaran dapat diartikan perantara atau wasilah yang dapat membuat seseorang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha kuasa dengan cara mengabdikan diri pada masyarakat dan mengerjakan sesuatu yang bisa meringankan beban orang lain.

Sehingga, acara ini diharapkan menjadi perantara harapan anak-anak pelosok untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan layak guna tercapainya harapan dan cita cita mereka.
Foto yang ditampilkan sebanyak 119 foto merupakan jepretan dari anggota Sabumi Volunteer, Komunitas Foto Kami dan Gerakan Nusantara Terdidik.
Rangkaian pameran ini diisi dengan talkshow, pertunjukan teater, pembacaan puisi anak-anak pelosok, dan penyerahan buku secara simbolis dari donatur.
Ketua Sabumi Volunteer, Achmad Sarifan ngin pameran Foto Cukang Lantaran menjadi ajang silaturahmi dan edukasi antara masyarakat, komunitas dan pakar pendidikan demi menggapai pendidikan yang baik dan merata di seluruh pelosok negeri khususnya di Sukabumi.l
“Kami berharap pelaku dan pemerhati pendidikan baik itu di Sukabumi maupun nasional datang ke acara pameran foto ini. Begitu pula, pemerintah daerah kota dan kabupaten dapat hadir juga untuk melihat potret pendidikan yang terjadi selama ini.” kata Sarifan.

Kegiatan pameran ini didasari dari perjalanan kawan-kawan Sabumi Volunteer ketika berkunjung ke pelosok Sukabumi dalam rangka pendirian taman baca dan distribusi buku bacaan.
Taman Baca Masyarakat (TBM) pun menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh anak-anak. Mereka bisa membaca sambil bermain dengan gembira. Sekolah gratis pun berhasil memantik kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Pelan-pelan perubahan terjadi, anak-anak semakin semangat membaca buku, orang tua bisa memasukkan anaknya ke sekolah gratis, dan kemampuan memahami bacaan semakin membaik. Dunia pendidikan pelosok jangan dibiarkan menjadi gelap dan harus ada penerang bagi mereka.
Melalui, tangan-tangan para relawan literasi dan orang-orang yang peduli dunia pendidikan.
Maka kegiatan pameran pendidikan pelosok ini merupakan sebuah sarana dan moment untuk mengetuk hati masyarakat kota agar lebih peduli akan pendidikan dan bahu membahu membantu saudara kita di pelosok negeri ini dalam menyelenggarakan pendidikan yang baik dan layak.
Sabumi Volunteer mengucapkan terima kasih kepada pengunjung Pameran Fotografi dan Charity Cukang Lantaran yang sudah menghadiri kegiatan kami.
—-
Nara hubung :
Ketua Pelaksana : Denden
No telepon : 082218632896
Ketua Sabumi Volunteer : Achmad Sarifan
No telepon : 081381855626
Komunikasi Media Sabumi : Phadli Harahap
No telepon : 089620163841
_____
Sekilas Sabumi Volunteer

Sabumi Volunteer merupakan komunitas sosial berdomisili di Sukabumi yang berkonsentrasi pada bidang pendidikan, bergerak secara independen dalam kegiatan pendidikan, seperti pendirian taman baca masyarakat (TBM), pendirian sekolah gratis, dan distribusi buku bacaan ke pelosok daerah.
Komunitas literasi yang terbentuk berawal dari rasa keperihatinan beberapa orang anak muda melihat kondisi anak-anak daerah terisolir yang kurang memiliki akses terhadap buku bacaan. Akhirnya inisiatif pun muncul untuk turun tangan menyalurkan buku secara langsung ke kampung-kampung yang berada di Kabupaten Sukabumi. Sabumi Volunteer berdiri tanggal 1 April 2015.
Pendidikan di pelosok Sukabumi tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas bisa dikatakan tidak memiliki buku berkualitas untuk dibaca. Jangan bayangkan ada fasilitas perpustakaan seperti sekolah di perkotaan. Karena alasan itulah, Sabumi Volunteer menggagas pendirian taman baca masyarakat di sekitar tempat tinggal masyarakat atau sekolah, membuat motor pustaka, dan ada pula menyerbarkan manfaat membaca dengan sepeda onthel (Onthel Pustaka).
Para relawan dibebaskan untuk berkreasi dengan cara-caranya sendiri untuk meningkatkan minat baca
Kegiatan dilakukan survei lokasi untuk melihat kelayakan pendirian tama baca masyarakat di kampung itu tidak mudah. Relawan harus melewati jalan dengan kondisi berlumpur atau berbatu. Lokasi kampung bisa berkilo-kilo melewati hutan dan sungat.
Bagi Sabumi Volunteer pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran demi anak-anak daerah pelosok Sukabumi. Maka,turun tangan terlibat menjadi relawan literasi menjadi kunci untuk mendukung pendidikan anak-anak pelosok Sukabumi. Lalu, mengajak banyak komunitas untuk saling bahu membahu membangun kepedulian dan bergerak untuk berdonasi bagi generasi penerus di negeri ini.