Bait Puisi Relawan Literasi Sabumi volunteer

Bait Puisi Relawan Literasi Sabumi volunteer

Susunan Suara Hati dalam Bait Puisi Sabumi Volunteer.

Kita hanya segelintir orang lalai yang bergerak seadanya

Dimulai dari segenap mimpi bersama yang mengikatnya

Bukan niat kita untuk melangkahi

Karena sejatinya penguasa hanya manusia biasa yang tak bisa di Tuhan-kan

 

Lantas

Bukan pula kami ingin melebihi manusia lain

Karena jauhnya pelosok hanyak sejarak hembusan nafas kita saja

Jalan terjal tetap berada dibawah langkah kita

 

Jika kita mau

Ya betul, jika kita mau memberi waktu kita untuk mereka yang tak lagi punya waktu

Mereka (di pelosok) kehabisan waktu untuk mengeluh tentang PENDIDIKAN anak mereka

Kehabisan waktu untuk pasrah atas penyakit yang dideritanya

Mereka (di pelosok) tak lagi punya waktu untuk menagih hak mereka

Dan mereka (di pelosok) tak lagi peduli akan janji janji yang tak ditepati dari oleh penguasa Negeri.

 

Sedang kita tak pernah tahu sampai kapan kita bisa menikmati waktu

Karena waktu tak akan pernah habis dibagi, jika belum waktunya.

Dan semoga kita selalu dapat membaginya sampai langkah terhenti di lubang pintu menuju dunia yang Kekal

Setidaknya masih bermanfaat bagi yang membutuhkan

we love you all…

 

Jasa kalian tak ternilai dengan banyaknya pujian dan secarik kertas penguasa kebahagian buat sebagian orang. Kalian dikenang dilubuk hati orang-orang yang kalian raih dengan tangan terbuka.

Kepala yang menunduk,bibir yang kaku tak bisa terucap,,hatinya yang selalu berteriak akan Doa pada-Nya menyebut nama kalian.

Kepalan tangan dan tekad yang kuat kalian lah yang jdi semangat buat diri kalian.

Semoga kalian diberi kesehatan.

Tentang Bait Puisi Sabumi Volunteer Berbakti Demi Pendidikan Anak Pelosok

Ada kalanya waktu dan jalan kerelawanan harus berhadapan dengan kenyataan hidup. Bait puisi Sabumi Volunteer sebagai isi hati kalau perjuangan demi pendidikan anak pelosok tak pernah berhenti. Namun, sejenak para relawan perlu pula berbakti kepada keluarga. Kepada cinta di bawah atap rumah. Mencari nafkah bagi Ayah, Ibu, Anak, dan Pasangan Hidup.

Salam literasi salam semangat

Bergerak, berbuat, bermanfaat.

Penulis

Toed & Zul Hambali

Baca juga : Kata Ridwan Kamil “Ayu Tingting Rambutnya Keriting, Cegah Stunting itu Penting”

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *