Ridwan Kamil Tidak Diijinkan Belajar Tatap Muka di Sekolah Jika Tidak Bisa Membatasi Jumlah Siswa

Ridwan Kamil Tidak Diijinkan Belajar Tatap Muka di Sekolah Jika Tidak Bisa Membatasi Jumlah Siswa

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan syarat dapat belajar tatap muka di sekolah harus berada di kecamatan zona Hijau dan harus siap menjalankan protokol kesehatan. Sekolah harus juga menerapkan skema pembelajaran sesuai kondisi Pandemi COVID-19.

Keterangan tersebut dijelaskan oleh Kang Emil setelah rapat gugus tugas Jabar di Makodam III Siliwangi Bandung (3/7/2020). Protokol kesehatan yang harus dilaksanakan antara lain: menyediakan fasilitas cuci tangan, dan pembatasan kapasitas jumlah siswa dalam skema pembelajaran di sekolah. Selain itu, kegiatan belajar-mengajar di sekolah dilakukan secara bergiliran.

Apabila sekolah memenuhi syarat melakukan kegiatan belajar mengajar secara terbatas, maka tidak tidak diizinkan melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka. Meski, dudah berada di wilayah zona hijau.

Mayoritas Kecamatan di Jawa Barat yang Sudah Zona Hijau Diizinkan Belajar Tatap Muka di Sekolah

Ridwan Kamil menjelaskan bawa pembelajaran tatap muka di sekolah dalam minggu-minggu terdekat. Dinas Pendidikan akan memeriksa dan memantau aktivitas di sekolah. Ada 257 kecamatan sudah termasuk zona hijau dikategorikan tidak pernah ditemukan kasus covid dari dulu hingga sekarang.

Sekolah boleh melakukan kegiatan belajar secara bertahap sesuai pemberlakukan protokol COVID-19.  Jenjang pendidikan yang dibuka dari level SMA/K. Setelah itu melakukan evaluasi dan kondisi yang aman tingkat SMP bisa dibuka. Apabila kondisinya lebih aman, maka boleh dibuka jenjang SD/TK terakhir kali.

Kang Emil juga mengingatkan para kepala sekolah, guru dan orang tua menyilakan koordinasi dengan kantor Dinas Pendidikan untuk menanyakan apakah sudah zona hijau atau belum di masing-masing kabupaten/ kota. Informasi zona wilayah di Jawa Barat dapat dilihat di Aplikasi PIKOBAR.

Kebijakan Pemerintah Jawa Barat tidak diterima begitu saja, karena kondisi belum benar-benar aman. Jumlah kasus positif COVID-19 terus bertambah setiap hari dengan jumlah angka tinggi. Apalagi vaksin virus corona belum ditemukan hingga saat ini. Sebagian orang tua masih khawatir mengizinkan anak-anaknya melakukan KBM di sekolah.

Melihat kasus yang terjadi, kantor yang dibuka kembali malah menjadi tempat penularan virus corona di Kota Jakarta. Sementara itu, Pemerintah Daerah berupaya untuk membuka lembaga pendidikan setelah ditutup sejak bulan Maret 2020.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah melakukan kunjungan ke beberapa sekolah seperti di Sukabumi dan Bogor. Namun, hingga saat ini belum diumumkan langkah konkrit membuka KBM tatap muka di sekolah.

Baca juga: Jangan Bilang Guru Makan Gaji Buta Seperti Di Garut Karena Mendidik Anak-Anak Anda dengan Tulus

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *