Jangan Bilang Guru Makan Gaji Buta Seperti Di Garut Karena Mendidik Anak-Anak Anda dengan Tulus

Jangan Bilang Guru Makan Gaji Buta Seperti Di Garut Karena Mendidik Anak-Anak Anda dengan Tulus

Banyak orang tua mulai kesal anak-anaknya belajar dari rumah hampir empat bulan, tetapi ingatlah jangan sampai bilang guru makan gaji buta. Faktanya mereka bekerja dengan keras untuk menyiapkan bahan pembelajaran secara daring. Mereka harus mengubah bahan pengajaran tatap muka diubah menjadi secara online. Hal tersebut tentu tidak mudah!

Seperti para orang tua yang kelimpungan mengajari anak-anak di rumah. Guru juga begitu, mereka terpaksa menyesuaikan diri dengan pola kegiatan belajar mengajar yang baru. Siapa yang menyangka guru yang terbiasa bertemu langsung dengan siswanya, ketika pandemi COVID-19 harus belajar dari jarak jauh.

Nahasnya, guru kerap menjadi sasaran kemarahan orang tua siswa, padahal kebijakan belajar dari rumah di tentukan oleh Kemendikbud. Tidak sedikit orang tua yang meluapkan emosi mereka melalui media sosial, salah satu contohnya yang terjadi di Garut. Seorang bernama Dede Iskandar membuat tulisan di akun facebooknya yang menyebutkan bahwa guru hanya makan gaji buta dan harusnya jangan digajai agar ikut merasakan kelaparan.

Sontak unggahan di akun facebook tersebut membuat para guru di Garut marah. Mereka menuntut sang pemilik akun untuk meminta maaf. Apalagi kabar tersebut beredar dengan cepat dan para pengjar meminta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengambil tindakan yang tegas.

Guru Tidak Makan Gaji Buta dan Orang Tua Wajib Membantu Anak-Anaknya di Rumah 

Postingan yang berakhir permintaan maaf tersebut dapat menjadi pelajaran, karena guru bekerja keras saat ini. Selain harus menyiapkan bahan pengajaran, mereka juga harus berhadapan dengan orang tua melalui pembelajaran secara daring. Para guru tetap menjalankan tugas mengajar secara daring kepada siswanya.

Ketahuilah metode belajar online tidak mudah dan menjadi beban berbeda yang tidak pernah terpikirkan oleh para guru sebelumnya. Selain itu, tanpa guru terbukti orang tua bersusah payah mendidik anak-anaknya sendir. Mereka selalu mengajar dengan tujuan agar siswa menjadi lebih baik dan pintar.

Ada beberapa hal yang membuat Anda tidak boleh mengatakan guru hanya makan gaji buta.

  1. Guru merupakan pengajar yang ditugaskan pihak sekolah. Tidak tepat jika rasa kesal orang tua Cuma diarakan kepada mereka.
  2. Para pengajar menyiapkan bahan pembelajaran yang tidak mudah. Awalnya disiapkan untuk mengajar tatap muka, tiba-tiba harus belajar secara daring.
  3. Orangtua mungkin tidak mengetahui gaji para guru. Jangan kira guru sama sejahteranya dengan Anda dan bisa saja gaji mereka lebih kecil dari yang orang tua siswa perkirakan.
  4. Guru mengajar anak Anda dengan sangat tulus. Apapun tingkah laku anak di sekolah, guru tetap mendidik siswanya dengan baik. Saat ini, orangtua ikut merasakan kesulitan mengajar anaknya sendiri.
  5. Belajar itu tidak muda dan sama halnya mengajar online itu juga sangat sulit. Jangan bilang guru itu mengajar dengan gaji buta.

Apapun kondisinya, kekesalan orangtua selama belajar daring sebaiknya tidak dibagikan di dunia sosial. Sabar dan bertahan bersama mendidik anak-anak belajar dari rumah. Seperti Anda para orang tua, guru juga tidak ingin belajar secara daring dan jangan bilang guru hanya makan gaji buta.

Saat ini adalah waktu yang tidak mudah, tetapi semakin sulit kalau membiarkan anak-anak belajar dari rumah. Jangan sampai buah hati Anda tertular virus corona.

 Info pendidikan lainnya: Kemendikbud Meminta Dinas Pendidikan Tidak Membiarkan Akal-Akalan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *