Virus Corona Berbahaya Bagi Anak-Anak Anda
Sejumlah kasus membuktikan virus corona dapat menyerang anak-anak dan dapat berbahaya bagi hidup mereka. Meski kasus pada banyak negara menunjukkan anak-anak lebih kuat kondisi kesehatannya dibandingkan orang tua. Orang tua harus tetap waspada dan melindungi anak-anak dari penyakit yang berhasil membunuh ratusan ribu orang di seluruh dunia dalam jangka waktu singkat dari Bulan Desember 2019 hingga April 2020. Kasus positif COVID-19 belum ada tanda-tanda akan berhenti di berbagai negara di dunia
Ada pertanyaan yang sering dikeluarkan oleh orang tua, sebenarnya apakah virus corona berbahaya bagi anak-anak?
Bisakah anak-anak terjangkit virus corona?
Jawabanya : Iya. Mereka dapat terinfeksi dan sepertinya dapat menularkan virus corona, meskipun, mereka tidak memiliki gejala. Sehingga menjadi penting bagi anak-anak untuk diajarkan dalam menjaga jarak dan mencuci tangan, walaupun mereka tidak dalam kondisi sakit.
Apakah COVID-19 Berbahaya untuk Anak-Anak?
Jawabannya : Jumlah kasus terjangkit pada anak-anak memang lebih sedikit. Anak-anak tertular biasanya dari seseorang yang tinggal bersama mereka atau anggota keluarga. Virus ini biasanya menyebabkan infeksi yang lebih ringan pada anak-anak. Namun, masih banyak yang tidak diketahui dari efek virus ini, sehingga penelitian masih terus dilakukan seperti apa dampak corona terhadap anak-anak. Hubungi dokter apabila anak menderita demam, batuk, atau gejala mirip flu, terutama jika mereka pernah melakukan kontak dengan pasien COVID-19.
Bagaimana Caranya Agar Anak-Anak Melindungi Diri dari Virus Corona?
Jawabannya : Ajarkan anak untuk tetap melindungi diri di rumah aja. Orang tuanya harus memberikan contoh, tidak perlu ke luar rumah untuk kegiatan yang tidak penting. Hindari orang lain, terutama mereka yang sedang sakit. Jangan membawa anak ke tempat ramai, seperti supermarket dan pasar. Tempat yang mengundang keramaian tersebut membuat virus tidak terkendali dan dapat menyebar dengan cepat. Sebagian pasien COVID-19 tidak memiliki gejala. Gunakan masker wajah jika terpaksa membawa anak keluar rumah untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus.
Masa pandemi virus corona menjadi waktu yang tepat untuk mengajari anak membiasakan mencuci tangan pakai sabun lebih sering. Kalau biasanya cuek saja makan tanpa cuci tangan, jangan dilakukan lagi. Ajarkan pula anak-anak untuk tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut. Pastikan pula kondisi rumah selalu bersih, sehingga lebih aman dari bakteri atau virus yang menjadi sumber penyakit.
Anak Saya Kan Sehat, Kenapa Harus Takut COVID-19?
Virus corona adalah penyakit baru dan belum diketahui secara pasti bagaimana pengaruhnya terhadap anak-anak. Apabila orang mempunyai penyakit pernapasan seperti flu akan mengakibatkan kasus virus menjadi lebih parah. Belum diketahui dampaknya terhadap anak yang memiliki penyakit asma. Para ahli kesehatan memperingatkan orang tua orang tua untuk tetap waspada pada kondisi kesehatan anak-anak.
Apakah Anak-Anak Harus Tetap Belajar di Rumah?
Pemerintah sudah membuat surat edaran yang mengatur anAK-anak usia sekolah tetap belajar di rumah. Aturan tersebut tidak haya dijalankan di INdonesia saja. Ada banyak negara membuat keputusan menutup sekolah untuk menghambat penyebaran yang lebih luas. Jangan cuma belajar saja, ajak anak melakukan kegiatan yang menarik, seperti olah raga, membersihkan rumah, dan membuat kreasi seperti melukis atau mewarnai. Di rumah aja itu membuat bosan, apalagi orang tua tak mampu membuat anak tetap dalam kondisi nyaman dan menyenangkan.
Anak-anak harus diberi pengertian tentang kondisi wabah COVID-19 yang membuat mereka harus belajar di rumah. Ajarkan mereka untuk melakukan hal sederhana, seperti mencuci tangan, batuk memakai tisu tisu atau lengan baju, dan tidur dengan waktu yang cukup. Orang tua dapat menjadi contoh yang baik dalam menghadapi masa pandemi saat ini. Bikin mereka tetap berpikir positif dan beri keyakinan bahwa masa darurat kesehatan saat ini pasti akan berlalu.