Tips Jitu Bagi Orang Tua Anti Hipertensi Mengajar Anak Belajar di Rumah

Setelah berhari-hari mengajar anak di rumah, tidak sedikit orang tua yang mengaku hipertensi. Lalu, menuliskan curhatan di media sosial tidak mudah mengahadapi kondisi saat ini. Coba bayangkan bagaimana perjuangan guru di sekolah. Lalu, apakah tips agar orang tua tensinya tidak naik ketika membahas pelajaran bersama anaknya di rumah?
Tidak ada tips apapun, tidak ada! Anda hanya perlu bersabar dan lebih mengerti bagaimana cara anak-anak Anda belajar. Hipertensi yang muncul bukan karena buah hati Anda, tetapi karena orang tua yang tidak bisa mengendalikan diri.
Coba ingat bagaimana Anda ingin memiliki seorang anak dan berjanji memberi pendidikan yang baik kepada mereka. Tetapi ketika si kecil mulai sekolah, malah menyerahkan semua urusan pendidikan kepada guru. Padahal, tanggung jawab pendidikan utama berada di tangan orang tua, bukan pada guru dan pihak sekolah. Lalu, ketika kondisi darurat virus corona, orang tua malah kewalahan menghadapi anak-anak belajar di rumah.
Orang Tua Hipertensi Ketika Mengajar, Emangnya Anak Tidak Emosi?
Saat ini, orang tua berubah menjadi guru. Waktu menjadi lebih luang, karena Ayah dan Ibu juga terpaksa bekerja di rumah. Awal-awal semua di rumah harapanna semakin dekat bersama keluarga, tetapi baru dua atau tiga hari, orang tua mulai menjadi “singa” terus mengaum kepada anak-anaknya. “Masa gini aja enggak ngerti sih?” Anak yang tak mengerti pelajaran bukan diajari, malah diteriaki. Padahal, bisa jadi mereka mengharapkan Ayah dan Bunda membantu untuk menjelaskan pelajaran yang tidak dimengerti.
Ketahuilah, sebagian besar orang tua mengalami pengalaman yang sama harus mengajari anak di rumah. Maka beri dukungan, agar anak lebih mengerti tugas yang diberikan oleh guru mereka. Kalau orang tua ingin hasil terbaik dari sekolah. Maka ambil peran menjadi orang terbaik bagi mereka. Amarah Anda tidak akan bisa menyelesaikan tugas sekolah, situasi malah lebih buruh, dan anak mungkin menahan sakit hati dimarahi melulu. Kalau sudah begitu, tidak heran anak-anak lebih suka di sekolah dibandingkan berada di tempat tinggalnya.
Dengarkan dengan tenang Keluhan Saat Belajar
Emang tidak mudah. Ya kalau mudah Anda mungkin tidak akan marah ketika menemani anak belajar. Mari tahan emosi dan berhenti mengahakimi ketidaktahuan mereka. Cobalah berperan sebagai pengajar yang mengajak anak untuk lebih memahami pemahasan pelajaran dan merespon dengan lebih sabar. Upayakan tidak menyela apa yang diketahui anak dan beri respon sesuai tingkat pemahaman mereka.
Berbagi Empati Bersama Guru yang Mengajar dari Jarak Jauh
Kegiatan sekolah pasti terhenti tanpa keterlibatan orang tua. Guru pasti kewalahan membuat materi pelajaran dari jarak jauh. Maka saling memahami dan empati terhadap kondisi saat ini rasanya lebih baik. Empati juga dengan cara si anak belajar, bukan marah melulu. Anda jengkel, ya si kecil juga kesal. Hati-hati, kalau orang tua mengaku menjadi hipertensi, mereka mungkin bisa frustrasi karena sikap orang tua. Anda harus mengendalikan situasi dan terus berkerjasama dengan guru yang mengajar dari jarak jauh.
Baca juga : BOSAN DI RUMAH AJA, AJAKLAH ANAK BACA BUKU BERSAMA KELUARGA
Ambil Tanggung Jawab Mengajar di Rumah Tak Perlu Hipertensi Mengajar Anak
Ketika anak tahu orang tuanya lebih lebih galak, pasti mereka juga tidak ingin belajar di rumah aja. Mereka akan tahu kalau orang tua mereka tidak bisa menjadi guru. Sementara, pengajar mereka tidak segalak Ayah dan Ibunya. Maka, cari cara agar anak dapat mempelajari tugas mereka dengan riang gembira. Stop segala amarah, apalagi sampai curhat menjadi naik darah segala kepada orang lain. Anak sendiri kok digosipin. Oh ya, Ayah dan ibu bisa berbagi peran dalam mengajar, tidak harus emak saja yang beperan jadi guru.
Ingat ini bukan tips, ini hanya sekedar tulisan biasa, agar tidak mengeluh terhadap buah hati Anda sendiri. Enggak kebayang kalau mereka nanti mengeluh kepada Anda ketika masa lanjut usia nanti.