Fakta-Fakta Seputar Belajar Dari Rumah yang Bikin Gemas Orang Tua

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan pendidikan masa Pandemi COVID-19, tetapi Pak Menteri mungkin tak mengerti Fakta Belajar dari rumah yang dialami orang tua. Kalau kata Mas Menteri Nadiem Makarim, bahwa yang diprioritaskan adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat.

Beliau juga menjelaskan kalau daerah yang berada di zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Jadi orang tua harus siap-siap melanjutkan melanjutkan Belajar bersama anak-anak dari Rumah hingga waktu yang belum ditentukan. Sedangkan, daerah zona hijau sudah bisa melakukan kegiatan belajar dari rumah, namun dengan persyaratan berlapis.

Syarat pembelajaran dapat dilakukan di skeolah di sekolah, antara lain:

  1. Sekolah berada di kabupaten/ kota dengan zona hijau.
  2. Pemerintah daerah atau Kantor Wilayah/Kantor Kementerian Agama sudah memberikan izin.
  3. Satuan pendidikan/ Sekolah sudah memenuhi semua daftar periksa dan menyatakan mampu melakukan pembelajaran tatap muka.
  4. Orang tua/wali murid setuju anak-anaknya belajar di sekolah.

Nah, kalau salah satu dari empat syarat tersebut tidak dapat dipenuhi, maka anak-anak atau peserta didik wajib melanjutkan Belajar dari Rumah secara penuh. Pertanyaannya, mampukah orang tua menjadi pengajar bagi anak-anaknya di rumah hingga waktu yang tidak ditentukan?

Persoalan yang Menjadi Fakta diHadapi Orang Tua Saat Anak-Anak Belajar dari Rumah

Beberapa persoalan yang mungkin tidak disadari oleh pihak kementerian adalah orang tua sudah puyeng dengan kondisi belajar dari rumah. Namun, tidak berani juga membiarkan anak-anak mereka masuk sekolah, karena kasus positif COVID-19 masih tinggi. Belum ada kecenderungan penurunan dari informasi yang dijelaskan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Berikut fakta yang terjadi pada orang tua seputar belajar dari rumah.

Orang Tua Sibuk belajar Padahal Anaknya yang Sekolah dari Rumah

Tidak mudah untuk menjelaskan materi pembelajaran dari guru kepada anak-anak. Alasan utama, Ayah dan Ibu peserta didik bukan guru. Selain itu, orang tua juga mempunyai pekerjaan yang sungguh mengurus tenaga dan pikiran. Apa daya, agar anak-anak bisa mengerti materi belajar dari sekolah, orang tua pun terpaksa ikut belajar. Misal, belajar tentang tata surya. Pelajaran yang sudah dilupakan sejak lama ini, harus dipelajar kembali berpuluh-puluh tahun kemudian.

Anak Telat Mengumpulkan Tugas Sekolah Menjadi Fakta Belajar dari Rumah

Guru sering mengirimkan tugas untuk mengevaluasi pembelajaran. Persoalannya, orang tua yang pusing untuk bisa menjawab seluruh tugas dari anak-anaknya. Kalau sudah tidak sanggup membantu untuk mengerjakan tugas anak-anak, terpaksa  telat mengumpulkan tugas. Paling ngenes ya tidak mengumpulkan pekerjaan rumah si buah hati.

Orang Tua Kesal Telah Membayar Uang Sekolah Mahal Tetapi Tidak Ada Kegiatan Belajar dari Rumah

Tidak sedikit orang tua yang mulai kesal dan marah, karena sudah membayar uang sekolah mahal-mahal, kok tidak ada kegiatan. Padahal, orang tua yang salah tidak mengikuti pesan whatsApp dari gurunya. Lah anak-anak yang lain sibuk dengan tugas sekolah, anaknya malah santai main handphone di rumah.

Orangtua Minta Dijapri Kegiatan Belajar dari Rumah

Guru sudah memberikan tugas-tugas anak-anak melalui grup orang tua, tetapi tetap saja minta diingatkan melalui pesan pribadi alias japri. Ketika sebagian besar orang tua memberi komentar di grup terkait tugas sekolah, dia malah marah karena merasa tidak mengetahui tugas anaknya. Padahal sudah dijelaskan di grup whatsApp.

Minta Uang Sekolah Diringankan, Alasannya Terdampak COVID-19

Orang tua mengeluh uang sekolah tetap saja mahal, tidak ada keringanan dari sekolah. Apalagi pendapatan berkurang dan pengeluaran tetap saja tinggi. Belum lagi harus beli pulsa untuk kuota anak-anak belajar secara online. Meski, orang tua sepertinya pura-pura enggak sadar, kalau gaji dikurangi makan terdampak pada guru dan opersional sekolah. Akhirnya, berisiko pada kelanjutan pembelajaran peserta didik.

Demikian fakta seputar belajar dari rumah. Anda merasakan melakukannya atau tidak? Ingat dibalik pandemi COVID-19, ada anak-anak yang semakin menggemaskan harus teteap belajar dari rumah.

Baca juga: Pengalaman Beli Buku di Toko Gramedia Sukabumi di Masa Pandemi COVID-19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *