Cara Menjawab Pertanyaan Kenapa yang Sering Bikin Jengkel Orang Tua
Cara menjawab pertanyaan kenapa Sering membuat Ayah dan Bunda sering merasa kesulitan. Apalagi anak-anak berulang kali mengeluarkan pertanyaan “kenapa begini” dan “kenapa begitu”. Persoalannya tidak semua pertanyaan kenapa itu dapat dijawab dengan mudah. Misalnya, kenapa saya harus tidur duluan? Kenapa orang tua boleh tidur lebih lama? Ada beribu pertanyaan kenapa yang bisa keluar dari mulut anak-anak setiap hari.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menjawab anak yang bertanya kenapa tanpa harus emosi kepada mereka.
Jangan Langsung Menjawab dan Tanya Kembali Pertanyaan Kenapa Tersebut Kepada Anak-Anak
Kalau anak bertanya kenapa, tanya kembali kepada mereka. “Kenapa tidak ada matahari pada malam hari?”. Sebelum memberi jawaban tanya kembali, “Menurut kamu kenapa matahari tidak muncul malam hari?” Anak bisa memberi jawaban yang terduga dan mengatakan apa yang ada dipikirannya.
Anak-anak mungkin akan memberikan jawaban yang lucu dan kreatif. Memberikan pertanyaan balik kepada anak-anak dapat membantu mereka untuk berpikir sendiri dan mendorong belajar mengeluarkan pendapat sendiri. Anak-anak akan belajar percaya diri untuk menyatakan pendapat mereka dan terbiasa memecahkan masalahnya sendiri. Namun, jangan lupa memberikan jawaban yang logis terhadap pertanyaan mereka.
Cara Menjawab Pertanyaan Kenapa dengan Menarik
Orang tua dapat memberikan pertanyaan yang menarik. Tidak langsung memberikan jawaban pendek. Misalnya, “kenapa bintang terlihat pada malam hari?” Ayah dan bunda bisa menceritakan bagaimana sistem tata surya. Ceritakan tentang begitu banyak benda langit di antara bintang-bintang tersebut. Anak akan lebih tertarik mendengar jawaban orang tuanya dan semakin penasaran seperti apa bentuk tata surya. Pikirkan juga jawaban yang diberikan dapat dimengerti atau tidak oleh anak-anak.
Anak Bertanya Kenapa, Mari Kita Tanya Google
Jika Ayah dan Bunda sulit memberikan jawaban, coba gunakan google. Cara tersebut bisa mengajarkan anak-anak bahwa ada teknlogi yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mereka. Bukan membuat mereka tergantung gadget, namun mengajari mereka bagaimana proses mencari informasi. Anak-anak menjadi tahu kalau tidak semua pertanyaan dapat dijawab oleh orang tua. Mereka bisa belajar banyak hal dari “mari kita tanya google.”
Ganti Topik Pertanyaan Mereka
Alihkan mereka ke topik bahasan yang lain, apabila Ayah dan Bunda mulai jengkel dengan pertanyaan mereka. Ajak anak membicarakan hal lain yang lebih menarik. Anak-anak mungkin akan terus merongrong orang tuanya sampai memberikan jawaban. Tetapi, tahukah wahai orang tua, mereka mungkin ingin diperhatikan. Jangan sampai kejengkelan Anda malah mengusir mereka untuk bermain sendiri. Mereka hanya ingin orang tua berbagi waktu bersama mereka.
Katakan Ayah dan Bunda Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan Kenapa yang Dilontarkan Anak-Anak
Anak-anak sering memberikan pertanyaan yang membuat orang tuanya tidak bisa menjawabnya. Bagaimana mungkin kita bisa langsung menjawab, “Kapan Ikan dan Nyamuk Tidur?” Pertanyaan itu terdengar aneh, tetapi anak masih saja penasaran. Daripada bikin jengkel, beritahu mereka kalau Ayah dan Bunda tidak tahu jawabannya. Kembali poin sebelumnya, “Mari kita tanya google.”
Pertanyaan ajaib dari anak tidak harus langsung diberikan jawaban. Jelaskan kepada mereka kalau orang tuanya bukan kamus yang lengkap. Sehingga tidak bisa memberikan semua jawaban atas pertanyaan dari mereka.