Cara Menghafal Al quran Pada Anak yang Tepat Diajarkan Sejak Dini
Cara menghafal Al quran pada anak bisa diajarkan sejak usia dini. Anak biasanya mudah melakukannya jika memiliki ruang belajar yang tidak berisik, menggunakan media, dan didukung oleh orangtua di rumah.
Sedangkan, hal yang menghambat mengahafal Al quran adalah anak senang bermain, tidak memiliki jadwal yang rutin, dan orang tua terlalu sibuk. Sehingga, anak tidak mempunyai kesempatan yang baik dalam mengulang hafalan quran bersama keluarga.
Padahal, perlu upaya untuk mencapai keberhasilannya. Cara menghafal Alquran biasanya dilakukan dengan menyediakan buku muraja’ah, dibimbing orangtua di rumah setiap hari, dan dibantu guru dari sekolah. Pembelajaran hafal Alquran memiliki tujuan pengenalan kitab suci agama islam dari kecil. Selain itu, upaya untuk membiasakan anak mengenal ayat-ayat al quran dan mengajarkan beribadah.
Cara Menghafal Al quran yang Dapat Diterapkan Kepada Anak-Anak
Metode pembelajaran hafalan Al-quran yang umumnya digunakan adalah metode talqin, tasmi’, dan muraja’ah. Metode yang dijalankan dengan beberapa tahap, diawali dengan mendikte surat pendek, mulai dari surat An-Naba’ hingga surat An-Nas.
Praktek metode talqin adalah membacakan ayat secara berulang-ulang sampai anak menguasainya. Setelah anak menguasai ayat tersebut, kemudian pindah ke ayat selanjutnya.
Metode sima’i atau tasmi’ dijalankan dengan cara mendengarkan bacaan Al quran dan anak mengulangi apa yang didengarkan tersebut. Cara hafalan ini cocok di terapkan kepada anak yang belum dapat membaca Alquran. Anak yang mempunyai gaya menghafal auditorial sangat tepat menggunakan metode ini.
Metode Tabarak adalah dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Mendengarkan bersama-sama rekaman murarattal juz ‘amma dari para Syekh atau Qari. Lalu, bacaan murattal diulang per ayat sesuai dengan target hafalan setiap pertemuan.
- Anak diminta menghafal dari surat An-Naba’ sampai An-Nas.
- Setiap anak melakukan hafalan sesuai dengan kemampuannya. Pengajar mendampingi anak meski tahu jumlah hafalan harian anak. Anak selalu didengarkan untuk mengulang-ulang bacaan satu ayat secara utuh. Lalu, mengulang beberapa ayat sekaligus.
- Setiap anak melakukan pengulangan berbeda-beda sesuai dengan daya tangkap anak, kemampuan pengucapan, dan usianya.
Tempat menghafal Al quran sebaiknya dalam ruangan yang kondusif, nyaman dan tidak ada yang dapat mengalihkan perhatian anak-anak.
Faktor yang Mendukung dan Menghambat Anak dalam Menghafal Al Quran
Hal yang mendukung anak dalam menghafal Alquran yaitu tersedianya media elektronik, seperti laptop untuk memutar video dan murattal. Saat ini, ada banyak cara yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung dalam mendidik anak menghafalkan Alquran. Medianya antara lain dari VCD, MP3 murattal, dan video berkaitan dengan Alquran.
Sedangkan, Faktor yang menjadi penghambat anak untuk menghafal Alquran, antara lain:
- Anak-anak masih suka bermain menjadi kendala yang jamak ditemukan dalam mendidik anak menghafalkan Alquran. Karena begitu menyenangkan mereka yang hidup dengan dunia bermain. Orang tua sebaiknya dapat membatasi anak dalam bermain.
- Anak sedang sakit menjadi kondisi yang menghambat dalam proses menghafal Alquran. Proses menghafal anak menjadi berhenti sementara waktu, akibatnya jumlah hafalan anak tidak bertambah.
- Orangtua terlalu sibuk dengan kegiatan sendiri dan tidak punya waktu membimbing anak menghafalkan Alquran.
Orangtua dan pihak guru sekolah harus bekerja sama mendukung anak menghafal Al quran. Si kecil harus dibimbing dan dipantau hafalannya di rumah. Lalu mengirimkan bukti rekaman muraja’ah berupa voice note kepada guru.
Guru sekolah bisa melakukan evaluasi bersama para orangtua untuk menyampaikan kendala dan dukungan selama kegiatan menghafal. Selain itu, anak harus diajarkan untuk tidak terlalu lama menonton televisi dan bermain gadget.