Curahan hati Para Ibu Belajar di Rumah yang Menambah Beban Pekerjaan Rumah

Curahan hati Para Ibu Belajar di Rumah yang Menambah Beban Pekerjaan Rumah

Akhirnya Pemerintah melalui Dinas Pendidikan memutuskan untuk memperpanjang belajar di rumah, kondisi ini dapat menambah beban pekerjaan rumah para ibu. Kenapa para ibu? Karena ibu yang sering mengambil peran pengganti guru di rumah, sementara Ayah tetap bekerja ya meski sebagian ada di rumah.

Kondisi darurat virus corona yang tidka membaik, bukan menjadi kabar baik bagi sebagian besar perempuan yang memiliki anak. Mengajar itu tidak mudah dan ibu bukan seorang guru. Apesnya pihak sekolah memberikan materi belajar mengejar kurikulum sekolah. Padahal, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah membuat aturan kalau tidak mengejar capaian kurikulum, namun lebih belajar tentang kecakapan hidup, termasuk belajar tentang virus corona dan bahayanya bagi kesehatan.

Karena mengajar itu memang tidak mudah dilakukan oleh para ibu, maka pihak sekolah perlu mengubah cara pembelajarannya. Rumah itu bukan sekolah, sebaliknya pun begitu. Protes para ibu adalah meminta mata pelajaran per hari diperkecil dan update pembelajaran dibuat menjadi lebih sederhana. Walaupun dalam jadwal pembelajaran sampai jam dua. Faktanya orang tua harus mengajar sampai magrib. Anak-anak tidak mau begitu saja belajar sesuai jadwal. Ibu itu bukan guru mereka, cara mengikuti pembelajaran juga tidak sama.

Poin penting lainnya masa pembelajaran darurat virus corona, pihak sekolah masih saja membuat praktik yang membuat orang tua ke luar rumah. Padahal, penularan COVID-19 kadang terjadi tanpa disadari. Bagaimana kalau bertemu orang terjangkit virus ketika membeli bahan pelajara paraktik sekolah? Sementara anjuran Pemerintah adalah tetap #dirumahaja.

Dampak Bebean Belajar di Rumah Bagi Para Ibu dan Anak-aAnak

Dampak belajar dirumah yang dirasakan ibu adalah bertambah bebannya karena harus menjadi guru di rumah. Ibu harus mengajari membuat tugas-tugas, dan selalu memonitor. Kondisi tersebut menjadi tidak mudah dan bisa dibayangkan bagi mereka yang mempunyai anak lebih dari satu.

Menjadi pengganti guru di rumah itu berat, para ibu harus menyiapkan makanan dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Bekerja dan belajar di rumah membuat beban menjadi ganda. Tidak ringan dan tidak pula membuat hidup menjadi bahagia. Bagi ibu yang bekerja, tantangannya akan bertambah lagi karena selain mendampingi anak belajar, ibu juga mempunyai tugas pekerjaan kantor yang harus diselesaikan. Orang tua siswa bukan tidak mau menanggung semua pembelajaran yang diberikan pihak sekolah.

Sementara itu, tidak semua orang tua bekerja dari rumah. Petugas kesehatan, guru, pegawai bank, dan jenis pekerjaan lainnya ada juga yang tetap kerja di kantor. Selama orang tua di kantor, anak jadi tidak bisa mengikuti pembelajaran dari para guru. Pada akhirnya, belajar di rumah aja itu tidak mudah, apalagi kondisi darurat wabah virus corona yang tampaknya waktu akan semakin panjang.

Baca juga : SEBENARNYA APA SIH PERAN GURU DI SEKOLAH

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *