YouTuber Ferdian Paleka Menertawakan Empati Sisi Kemanusiaan Kita

Youtuber Ferdian Paleka yang entah datang dari jagat mana berani-beraninya memberi bingkisan berisi sampah kepada beberapa orang transpuan. Mereka yang sedang mencari uang untuk makan esok hari dikerjai dan ditertawakan. Ucapan paling menyedihkan dari sikap pemuda kurang ajar itu adalah, “Kaum transpuan adalah sampah masyarakat.” Netizen di jagat dunia maya terkejut melihat dirinya dan beberapa pemuda malah membuat prank di masa sulit pandemi COVId-19.
Ketika banyak orang bahu-membahu membantu orang lain yang sedang mengalami masa sulit. Kok ada orang malah berbuat jahat kepada orang lain. Khalayak ramai pun dibuat gerah dan mendatangi rumah youtuber asal Bandung tersebut, Pembelaan masyarakat terhadap transpuan membuktikan kalau banyak orang yang masih memiliki empati kemanusian terhadap manusia lainnya. Namun, Ferdian Paleka malah menertawakan empati yang sedang terbangun di negeri ini.
Tingkah bodoh tersebut harus beri efek jera, kalau tidak hanya meminta maaf. Lalu, selanjutnya diulangi kembali atau malah ditiru oleh orang lain. Ingat kan belum lama sebelumnya, youtuber HasanJr11 membuat kekonyolan membuat prank batal buka puasa yang akhirnya meminta maaf. Tidak cukup sampai disitu, mereka harus diberi hukuman, agar tidak mengulangi perbuatannya. Pihak kepolisian harus bertindak menangkap semua pelaku, apalagi laporan sudah diberikan oleh para korban. Sudah saatnya menghentikan tindakan tak pantas para youtuber yang menjengkelkan ini.
Agar Youtuber Ferdian Paleka Tahu Kalau Kaum Transpuan Juga Butuh Makan Seperti Semua Orang yang Sedang Mengalami Kesulitan
Kaum transpuan sering dilupakan sebagai sasaran yang berhak menerima bantuan. Padahal, kalau mau ngomongin soal kesulitan menjalani kehidupan masa darurat wabah virus corona saat ini, mereka juga layak mendapat perhatian. Agar mereka juga bisa tetap di rumah dan tidak perlu bekerja pada malam hari dengan risiko yang tinggi. Mereka harus berhadapan dengan dunia malam dan apesnya malah dikerjai oleh orang lain.
Namun, stigma terlanjut menempel pada diri transpuan. Mereka sering tidak dianggap dan sering disingkirkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, kerap hidup bersama dalam komunitas mereka saja. Tidak bisa berbaur bersama masyarakat karena sering menerima penilaian negatif dan dianggap tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
Seperti yang pernah diungkap Jesi Ayu Lesmana dalam sebuah disukusi di Yogyakarta. Menurut Jesi diskriminasi berlapis diberikan kepada mereka karena adanya beberapa identitas yang melekat pada diri transpuan. Transpuan sering meneria label sebagai penyakit sosial karena terlihat aneh dan berdandan tidak pada umumnya. Padahal mereka berhak mendapatkan kesetaraan hidup yang sama seperti orang lain.
Tindakan dari youtuber yang memberikan bingkisan sampah telah menyakiti perasaan beberapa orag transpuan yang menjadi korban. Sudah sewajarnya, tindakan buruk terhadap mereka dilaporkan kepada pihak kepolisian. Tidak ada yang mau hidup terus dijalan dan banyak orang mengalami kesulitan ekonomi saat ini. Tidak ada orang yang mempunyai pembenaran melakukan tindakan tak semestinya kepada kaum transpuan. Ferdian Paleka dan kawan-kawannya harus diberikan efek jera dan jangan biarkan mereka menertawakan rasa empati kemanusiaan kita.