Yakinkah Anda Mengajak Anak Menonton Sirkus Binatang?

Yakinkah Anda Mengajak Anak Menonton Sirkus Binatang?

Hai orang tua yang sayang si buah hatinya, masihkah anda suka menonton sirkus binatang? Melihat lumba-lumba lompat ke dalam lingkaran dan terpesona melihat harimau jinak duduk di atas kursi. Ada pula beruang madu bisa bermain sepeda mengelilingi arena atraksi. Bahagiakah Anda melihat adegan demi adegan tersebut? Tak jarang malah tertawa lucu melihat bitang kok bisa melombat ke dalam lingkaran dan bisa duduk di kursi seperti manusia.

Apakah anda pernah bertanya bagaimana kondisi mereka ketika dilatih sehingga mau menuruti semua perintah manusia? Manusia bisanya memang hanya menonton dan tak pernah memikirkan nasib binatang-binatang tersebut menjadi tontonan sebuah pertunjukan sirkus.

Gunakan Hati Nurani Ketika Tertarik Menonton Sirkus Binatang

Pertama, gunakan hati nurani ketika melangkahkan kaki menonton sirkus menatang. Kedua, bertanyalah bagaimana binatang buas bisa menjadi jinak bahkan menuruti apa kata “tuan” manusia yang mangarahkan atraksi mereka. Hai para manusia, lihat dari sisi nurani. Manusia saja membutuhkan latihan untuk bisa melompat tinggi. Hewan pun demikian, dia melewati serangkaian pelatihan yang tak mudah. Hewan-hewan di sirkus tidak sejahtera, padahal sebagian besar mereka satwa yang dilindungi.

Untuk bisa menjadi hewan atraksi sirkus, mereka mendapat siksaan, agar bisa membuat penonton bertepuk tangan. Anehnya manusia, memiliki akal tetapi menjadikan binatang buas menjadi tontonan sirkus. Binatang sirkus dilatih dengan cara dirantai, dipukul, dicambuk, dan dibuat lapar. Ketika berhasil melakukan suatu atraksi baru diberi makan. Begitulah dibalik kekaguman manusia. Ada siksaan yang perih. Anehnya, manusia menilai mereka pintar, karena bisa beratraksi dengan luar biasa.

Meski, binatang tersebut mau melakukannya, agar tidak disiksa lebih lama lagi. Pernahkah melihat hewan yang tak menurut, mereka akan dicambuk. Kalau sudah kadung kesal, sebagian hewan ada yang melawan. Mereka menyerang pelatih, karena tidak kuat menahan lapar, haus dan lelah. Ketahuilah mereka menderita sedangkan Anda terus menonton sirkus binatang tersebut.

Binatang yang Anda Tonton Tidak Diciptakan untuk Mencari Uang

Kok bisa binatang tampak pintar meliuk-liuk di arena sirkus, jawabannya karena manusia yang sedang mencari uang. Manusia yang menjadikan mereka objek tontonan dan lahan memperoleh keuntungan. Dapat uang dari menyiksa binatang. Padahal, mereka punya habitatnya sendiri untuk berkembang biak. Mereka tak butuh kandang. Tidak butuh makanan yang disuapi oleh tangan manusia. Hidup secara alami, bukan dari belajar naik sepeda atau  loncat ke dalam lingkaran api.

Hai manusia pedulilah atas penderitaan mereka. Carilah informasi digoogle bagaimana binatang diperlakukan biar bisa tampak pintar di arena sirkus. Setelah mendapat informasi tentang pelatihan sirkus atas binatang-binatang tersebut, bertanya lah pada diri sendiri. Pantaskah bertepuk tangan setelah menyaksikan penyiksaan dan kekerasan terhadap binatang? Bagi kamu yang masih doyan menonton sirkus binatang, ingatlah tindakan Anda sama dengan berpartisipasi terhadap penyiksaan dan kekerasan.

Hai manusia, jangan ajak anak anda menonton sirkus binatang, karena masih banyak hiburan lain. Tidak perlu melihat babak demi babak pertunjukan yang sebernanya terdapat penyiksaan dibaliknya. Berilah edukasi kepada anak tentang kasih sayang terhadap sesame makhluk tuhan. Itu lebih baik daripada membiarkan mereka menonton adegan kekerasan terhadpa bintang.

Berikan pemahaman kepada sikecilm bahwa kasih sayang terhadap binatang dengan tidak menonton sirkus mereka. Jangan ambil bagian tontonan sirkus, karena hanya menamba penderitaan hewan-hewan sirkus yang tidak bersalah.

Disclaimer : Tulisan dikembangkan dari postingan dari Fanpage Animal Stories Indonesia

Jangan Ajak Anak Anda Menonton Sirkus Binatang

Baca juga : BELAJAR DARI KARYAWAN PABRIK CINTA BUKU DI SUKABUMI

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *