Tubuh yang Dibiarkan Mati Dalam Kesendirian di Jalanan Kota Guayaquil Ekuador

Tubuh yang Dibiarkan Mati Dalam Kesendirian di Jalanan Kota Guayaquil Ekuador

Guayaquil, sebuah kota kota paling padat penduduk Ekuador terdapat banyak kasus keluarga kebingungan untuk menguburkan mayat, bahkan dibiarkan mati dalam kesendirian di jalanan. Keluarga meninggalkan mayat di apartemen mereka dan tidak kembali lagi. Hingga hari demi hari, jenazah mengalami dekomposisi yang mengakibatkan bau bangkai yang sangat menyengat.

Berdasarkan situs, www.worldometers.info, Ekuador terjadi 9,468 kasus positif dan 474 meninggal dunia> Sebagian besar kematian terjadi di provinsi Guayas. Sistem kesehatan negara yang tak mumpuni membuat warganya frustasi dan banyak orang sekarat terjangkit COVID-19 ditinggalkan di jalanan kota. Tindakan tersebut terpaksa dilakukan oleh keluarga, tetangga, dan teman-teman di kota yang padat ini meninggalkan mayat di jalanan.

Tubuh Orang yang Telah Mati Terpaksa Dikeluarkan dan Dibiarkan di Jalanan Ekuador

Bayangkan kalau mayat berada di dalam rumah selama berhari-hari. Anggota keluarga lainnya tak tahan hidup menahan baunya dan membawa anggota keluarga yang meninggal ke luar rumah. Kematian menjadi mimpi buruk bagi warga kota karena jumlah yang sangat banyak. Hal yang dikhawatirkan dari organisasi non pemerintah negara itu adalah penanganan yang lambat dapat membuat kondisi darurat virus korona semakin parah.

Setiap hari, warga merasa kematian akibat virus semakin dekat dan mengakibatkan kematian. Sementara mereka tidak mau menyentuh mayat dan sangat terpaksa ditinggalkan di luar rumah. Menurut independent.co.uk, polisi pernah mengumpulkan setidaknya 100 mayat dalam seminggu. Sementara laporan lain non pemerintah menyebutkan jumlahnya dapat mencapai 300 jenazah.

Orang takut membiarkan mayat tetap berada di dalam rumah dan berdampak pada orang-orang yang masih hidup. Pihak kepolisian melaporkan 800 orang dipindahkan dari rumah ke rumah sakit di Guayaquil. Sistem kesehatan Ekuador kewalahan, pihak rumah sakit menghadapi pandemi virus corona dengan  sumber daya terbatas untuk menangani banyaknya kasus penularan virus.

Presiden Ekuador Lenin Moreno menyebutkan angka positif virus corona dan tingkat kematian bisa jauh lebih tinggi. Pengujian terbatas telah dilakukan, namun karena jumlahnya terlalu sedikit tidak mampu memprediksi jumlah total orang yang terinfeksi. Para ahli medis memperkirakan bahwa jumlah kematian terkait Covid-19 dapat mencapai antara 2.500 dan 3.500.

Guayaquil menjadi pusat penyebaran virus corona sebagai kota yang berpenduduk padat dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Banyak orang tinggal di bangunan dengan ruangan yang sangat kecil. 50 persen lebih dari populasi bekerja di sektor informal. Pandemi COVID-19 yang menyerang negara Ekuador juga berdmapak terhadap kondisi ekonomi semakin rentan karena banyak orang yang kehilangan pekerjaan.

Baca juga : Jangan Biarkan Pelita Guru Honorer di Pelosok Sukabumi Padam Karena Virus Corona

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *