Apa Arti Boikot dan Dampaknya Terhadap Bisnis Produk Makanan, Minuman Hingga Jasa Pengiriman JNE

Apa arti boikot sebenarnya? Menurut KBBI arti Boikot adalah bersekongkol menolak untuk bekerja sama berkaitan urusan berbicara, ikut serta, dan sebagainya. Persekongkolan itu berupa ajakan kepada banyak orang untuk melakukan penolakan, contohnya tidak membeli produk makanan, jangan beli minuman, hingga contoh terakhir seperti ajakan boikot JNE.
Pemboikot mengajak banyak orang agar suara yang ingin disampaikan lebih terdengar gaungnya lebih besar. Aksi boikot akan dikatakan berhasil jika protes yang disampaikan berhasil mempengaruhi publik. Sehingga perlu tindakan kolektif untuk melakukannya agar orang lain bersedia melakukan dukungan yang sama.
Tidak semua boikot berhasil dan hanya terdengar hanya aksi segelintir kelompok orang saja. Contohnya boikot produk Perancis. Sasaran boikot produk Aqua dan Danone tidak berpengaruh luas. Karena sebagian masyarakat menilai pekerja pabrik Aqua adalah orang Indonesia dan produknya dihasilkan di dalam negeri. Kalau terjadi boikot Aqua, jadi pekerja pabrik yang merupakan bangsa Indonesia yang justru dirugikan.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan boikot adalah tindakan mencegah keberlangsungan bisnis dengan memaksa orang untuk tidak membeli produk perusahaan tersebut. Contohnya: tidak usah beli membeli produk Sari Roti. Tindakan diikuti dengan mamaksa orang lain untuk ikut tidak membeli produk roti itu.
Tindakan boikot bisa merugikan bisnis yang sedang berjalan. Karena banyak orang yang menjadi tidak mau membeli produk. Penolakan terorganisir berdampak buruk pada citra suatu produk. Makanya, perusahaan akan segera memberi klarifikasi jika terjadi pemboikotan.
Contoh tindakan klarifikasi setelah terjadi ajakan Boikot JNE yang digaungkan di twitter. Apes betulkan ketika merayakan 30 tahun ulang tahun JNE malah diikuti aksi pemboikotan.
Arti Boikot yang Berdampak Luas dan Apa Dampaknya Bagi Kelangsungan Usaha
Boikot bisa berdampak negatif dan merugikan jika tidak ditanggapi langsung oleh pihak perusahaan. Seperti yang dilakukan oleh JNE dengan memberi klarifikasi kepada seluruh masyarakat dan customer setia.
Menanggapi Boikot JNE, perusahaan jasa pengiriman menyampaikan bahwa kami merangkul semua warga Indonesia. Selain itu, berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Hal itu, digambarkan sebagaimana 50 ribu karyawan JNE di seluruh nusantara dari berbagai latar belakang, suku bangsa, dan agama.
Sebagai perusahaan yang bergotong royong dengan semangat tagline JNE Connecting Happiness kepada bangsa mau pun negara. Klarifikasi dari JNE tersebut ingin menampik isu boikot JNE sebelum semakin besar dan berdampak negatif terhadap perusahaan jasa pengiriman tersebut.