Shalat Ghaib untuk Eril, Begini Tata Cara Hukum Menjalankannya

Shalat Ghaib untuk Eril anak tertua Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil dicetuskan oleh MUI Jawa Barat. Hingga, saat ini pria bernama lengkap Emmeril Khan Mumtaz yang ternggelam di sungai, Aare Berne, Swiss sejak Kamis (26/05) belum dapat ditemukan di Sungai Aare, Bern Swiss.
Ajakan Shalat Ghaib untuk Eril adalah hasil dari pertemuan antara keluarga Ridwan Kamil dan Dewan Kepemimpinan MUI Jawa Barat pada Kamis (02/06) pukul 19:00 hingga 19:30 WIB.
Dinyatakan pula Ridwan Kamil dan istrinya telah ikhlas dan percaya bahwa Emmeril Khan Mumtaz yang tercinta telah meninggal karena tenggelam. Seperti dinyatakan Ketua Umum MUI Jawa Barat, KH Rachmat Syafe’i dalam keterangan yang dibuat tertulis.
Seiring dengan hal tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss menyatakan bahwa pemerintah setempat telah mengubah status pencarian Eril dari orang yang hilang menjadi orang yang tenggelam (drowned person).
Jenazah Eril Harus Segera untuk Dilakukan Shalat Ghaib
Sekretaris MUI Jawa Barat KH Rafani Akhyar mengatakan bahwa memperhatikan penjelasan keluarga dan mempertimbangkan hukum Syariah, tubuh Eril harus segera dishalatkan.
Karena tubuh tidak ditemukan, maka harus dilakukan shalat jenazah secara shalat ghaib. Oleh karena itu, MUI Jabar meminta semua komunitas Muslim untuk melakukan shalat ghaib terhadap almarhum Emmeril Khan Mumtaz pada hari Jumat 3 Juni 2022. Ibadah tersebut dapat dilakukan sebelum dan setelah shlat Jumat.
Tidak lupa, MUI Jawa Barat mengucapkan belasungkawa dan merasakan kesedihan yang mendalam kepada Gubernur Jabar dan keluarganya. Juga terus memberikan kekuatan dan ketabahan dengan menerima musibah yang telah terjadi.
Sebelumnya, dari akun Instagram pribadi ibu Eril, Atalia Praratya, membuat ungkapan cinta dan sayang yang ditulis kepada Eril. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada Eril dan pamin untuk kembali ke Indonesia. Serta menitipkan Eril kepada pemiliknya yang sebenarnya, Allah SWT.
“Ril, mamah pulang ke Indonesia, ya. Mamah meninggalkan dirimu dalam penjaga dan perlindungan terbaik yang sebenarnya, yakni Allah SWT di mana pun berada. Insyaallah tidak akan kedinginan, lapar atau kekurangan apapun. Bahkan, akan memperoleh banyak kasih sayang, karunia dan kebahagiaan yang tidak pernah putus.” Ungkap sang bunda.
Tata Cara Sholat Ghoib
Shalat ghaib adalah shalat jenazah yang ditafsirkan oleh umat Islam terhadap kematian, sementara tubuhnya tidak ada di hadapan mereka atau di tempat lain.
Shalat ghaib dijalankan oleh Rasululullah di Madinah untuk Najasyi, seorang raja Habasyah (Ethiopia), yang meninggal dunia di negara itu. Pada masa itu, keadaan Habasyah adalah keadaan negeri agama Kristen. Sesuai hadits oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu.
Mengenai Hukum Shalat Ghaib, ada 3 jenis pendapat:
Pertama, Masyru’ (disyariatkan) dan Hukum Sunnah. Ini adalah pendapat Imam Shafi’i dan Imam Ahmad.
Kedua, shalat ini berlaku khusus untuk tubuh Raja Najasyi, bukan untuk orang lain. Ini adalah pendapat Imam Malik dan Imam Abu Hanifah. Pendapat mereka didasarkan pada argumen bahwa peristiwa sholat Ghoib ini tidak pernah ada, kecuali dalam kematian Raja Najasyi.
Ketiga: shalat ghaib disyariatkan, tetapi hanya untuk seorang Muslim yang meninggal di daerah yang tidak ada orang yang melakukan shalat untuknya.
Adapun apabila dia sudah dishalatkan di mana dia meninggal atau tempat lain, maka tidak ada shalat ghoib karena kewajiban untuknya telah gugur untuk dilakukan. Ini adalah pendapat Syaikhul Islam ibn Taimiyyah dan dipilih oleh beberapa ulama seperti Al Khattabi, Abu Dawud, Nashiruddin Albany dan lainnya.
Demikian artikel mengenai Shalat Ghaib untuk Eril, Begini Tata Cara Hukum Menjalankannya. Semoga Jenazah bisa ditemukan dan berada di tempat terbaik disisi Allah Swt.