Wed. Apr 17th, 2024
    Ridwan Kamil sarankan vaksinasi Rumah ke RumahRidwan Kamil sarankan vaksinasi Rumah ke Rumah

    Ridwan Kamil sarankan vaksinasi di Provinsi Jawa Barat mendatangi rumah ke rumah. Menurutnya cara tersebut demi mengejar kecepatan dan keberhasilan program vaksinasi. Hal itu mengingat jumlah puskesmas yang tidak sebanding dengan jumlah desa di Jabar.

    Sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat,  mengatakan bahwa jumlah puskesmas yang terlatih dalam program vaksinasi sekitar 1.094 puskesmas tidak seimbang dengan total 5.312 desa di Provinsi Jawa Barat.

    Apalagi masih banyak Puskesmas yang belum memadai di pelosok Jawa Barat. Jika dibandingkan maka dihitung lima desa hanya ke satu puskesmas. Oleh karena itu, untuk penanganan COVID-19, Ridwan Kamil meminta izin ke Kemenkes direncanakan vaksinasi dengan cara mendatangi rumah-rumah.

    Nantinya, petugas vaksin akan mendatangi masyarakat menggunakan mobil yang telah diubah. Mobil vaksin akan dilengkapi dengan vaksinator dan dokter. Sehingga, memiliki prosedur yang sama dalam program vaksinasi Jawa Barat.

    Ridwan Kamil Berharap Sarankan Vaksinasi Rumah ke Rumah Disetujuai Kemenkes

    Gubernur Jawa Barat berharap idenya disetujui Kemenkes. Karena bisa menjadi inovasi cara vaksinasi yang bisa menjangkau pelosok Jabar. Ridwan Kamil menjelaskan terdapat 19.255 tenaga kesehatan (nakes) telah divaksin pada 23 Januari 2021. Total sekitar 25,41 persen dari sasaran 75.542 nakes.

    Tidak semua nakes di Jabar akan divaksin, karena 1.891 nakes atau 2,50% pernah positif Covid-19, komorbid, sedang hamil, atau sedang sakit. Selanjutnya, Para nakes tersebut telah menerima vaksin dosis kedua sejak Kamis, 28 Januari 2021.

    Kawan Sabumi harus tahu bahwa vaksinasi Tahap I Termin II akan dilakukan sejak Februari 2021 di kabupaten/kota di Jawa Barat. Ada 253.640 vaksin telah berada di Jabar sejak tanggal 22 Januari lalu. Termin II, seluruh 27 kabupaten/kota sudah mendapatkan alokasi vaksin.

    Kang Emil juga menjelaskan perkembangan Covid-19 di Jawa Barat sekitar tanggal 18- 24 Januari 2021, ada enam daerah zona merah (risiko tinggi). Daerahnya adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten.Bekasi, dan Kota Bekasi. Sisanya sekitar tujuh belas zona oranye (risiko sedang) dan status empat zona kuning (risiko rendah) di Jawa Barat.

    Ketersediaan Tempat Tidur Mengalami Penurunan Di Jawa Barat

    Kang Emil juga memaparkan tingkat keterisian tempat tidur atau ruang isolasi (Bed Occupancy Rate/BOR). Dari 308 rujukan Covid-19 se-Jabar, BOR di rumah sakit mengalami penurunan hingga 70,83 persen. Hal itu menjadi berita baik, karena tersedia gedung-gedung baru. Pasien dengan gejala ringan COVID-19  telah dipindahkan ke tempat non-rumah sakit.

    Ada pun rinciannya adalah:

    1. Ruang Isolasi Hijau terisi 66,22 persen,
    2. Ruangan Isolasi Kuning terisi 77,49 persen,
    3. Ruang Isolasi Merah terisi 75,96 persen,
    4. IGD terisi 46,20 persen, dan
    5. ICU terisi 73,85 persen.

    Sedangkan BOR Pusat Isolasi se-Jabar diperhitungkan 60,31 persen. Selain itu, BOR Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD 41,67 persen, RS Darurat Stadion Patriot Bekasi berjumlah 92,73 persen. Adapun RS Lapangan COVID-19 di Kota Bogor dengan status BOR 53,57 persen.

    Kabar dari tingkat kesembuhan atau Case Recovery Rate (CRR) di Jabar pada angka 81,63. Kondisi tersebut lebih baik dari kondisi nasional sebesar 80,70 persen. Adapun tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) sekitar 1,21 persen.

    Kabar menarik lainnya: Petani Milenial Sukabumi Menanam Talas Beneng Demi Ketahanan Pangan di Kampung Cijati Babakan Cicantayan

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *