PSBB Lingkungan Tempat Tinggal di Jakarta Kok Malah Menciptakan Kerumunan Baru

PSBB Lingkungan Tempat Tinggal di Jakarta Kok Malah Menciptakan Kerumunan Baru

DKI Jakarta menjadi wilayah pertama di Indonesia yang menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Lalu, beberapa wilayah Provinsi/ Kabupaten/ Kota pun diterapka PSBB melihat faktor terdampak wabah covid19 yang signifikan. Ibukota Jakarta memang menjadi wilayah zona merah penyebaran wabah COVID-19, disusul kota/ kab depok, kota/kab. Bekasi dan Kota/kab Bogor.

Apa sih sebenarnya PSBB itu dan sebarapa penting langkah tersebut diusulkan oleh Pimpunan Kepala Daerah? Menurut para pakar, daerah yang di berlakukan PSBB ialah daerah yang rawan menjadi pintu masuk dan keluarnya wabah. Sehinga perlu diputuskan kebijakan tersebut. Tujuannya untuk mengurangi terjadinya penularan wabah tersebut, seperti menutup tempat umum, mengurangi kegiatan diluar rumah, mengurangi kegiatan umum. Penggunaan kendaraan umum dibatasi dan kerumunan orang di tempat umum dapat dibubarkan oleh pihak kepolisian.

Ada pula yang melakukan PSBB mandiri di wilayah masing-masing seperti di komplek2 perumahan atau pintu masuk dan keluarnya ke suatu pemukiman. Kondisi tersebut terjadi nyata di daerah Jakarta. Ada banyak sekali jalan-jalan umum dan gang umum yang sengaja di tutup oleh sebagian oknum masyarakat ataupun kelompok pemuda karang taruna. Mereka ingin tidak ada orang luar selain masyarakat setempat yang bisa keluar masuk ke wilayah tersebut. Walaupun tidak ditutup 100%, kita bisa masuk dengan syarat kita di cek suhu, memakai masker dan dinyatakan sehat oleh oknum penjaga dadakan itu.

Pemeriksaan kondisi kesehatan juga dilakukan kepada tukang dagang sayuran keliling, tukang air galon, ataupun ojek online yang mengantarkan makanan ataupun paket. Mereka harus diperiksa super ketat dan tidak boleh kendaraan masuk ke dalam dan harus berjalan kaki mengantarkan pesanan ke si pemesan.

Apakah PSBB Ala Lingkungan Tempat Tinggal di Jakarta menjadi solusi pencegahan COVID-19?

Sepertinya tidak juga. Sementara di tempat penjagaan yang bertujuan bagus ini malah dijadikan ajang mengumpul bersama. Hal tersebut tentu bertolak belakang dengan tujuan mereka yang mulia. kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan. Orang luar yang datang ke daerah tersebut atau pribumi yang sengaja menutup akses jalan supaya orang luar tidak bisa masuk.

Sayang sekali kalau akses pintu masuk malah menjadi menjadi tempat berkumpulnya mereka. Padahal, Tujuan utama yang perlu diketahui terkait PSBB Jakarta yaitu tidak adanya orang berkerumun/berkumpul di luar rumah sehingga penyebaran wabah ini bisa terputus.

Kepala daerah/RT/RW di lingkuangan setempat yang melakukan PSBB wilayah masing-masing sebaiknya bisa mengedukasi timnya dengan benar. Sehingga para penjaga tidak menjadikan ajang berkumpul. Kalau posko penjagaan malah semakin ramai dan ternyata ada satu orang positif virus corona, kan bisa mati konyol semuanya. Mau membasmi virus, malah nyawa yang melayang karena tetap saja membuat kerumunan. PSBB Jakarta bisa diperpanjang.

Baca juga : Jeritan Hati Sopir Ambulan Jenazah COVID-19 Mengantar Puluhan Jenazah Setiap Hari di Jakarta

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *