Perbedaan Musim Haji Tahun 2020 yang Terjadi Sejak 90 Tahun yang Lalu

Ritual ibadah Haji umat Muslim untuk musim tahun 2020 terasa berbeda. Hal tersebut terjadi karena pandemi virus corona belum usai. Pada Tanggal 6 Juli 2020, Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan melaksanakan haji dengan sangat terbatas. Seperti berbagai wilayah di Negara lain, Mekah dan Madinah pun sempat melakukan pembatasan aktivitas, terutama dari warga Negara asing.
Arab Saudi mengumumkan ibadah haji hanya dapat dilaksanakan oleh sekitar 1.000 orang yang menetap di kerajaan. Pengunjung dari luar negeri tidak akan diizinkan untuk masuk ke Negara tersebut. Pembatasan kunjungan adalah peristiwa langka. Setiap tahun, sekitar 2,5 juta peziarah biasanya datang dari seluruh dunia ke kota-kota Mekah dan Madinah.
Keputusan tersulit yang dilakukan, namun pengurangan peziarah dimaksudkan agar dapat menjaga kesehatan masyarakat global. Alasannya risiko yang terkait penyebaran virus corona sangat besar, karena ibadah haji melibatkan pertemuan sangat besar dari seluruh Negara di dunia.
Perbedaan yang Dirasakan Pada Musim Haji Tahun 2020

Sebagai bagian dari Rukun Islam, orang yang mampu secara finansial dan fisik akan melaksanakan beribadah haji setidaknya sekali seumur hidup. Karena kondisi virus corona yang masih berbahaya, mayoritas umat Islam di dunia terpaksa membatalkan niatnya ibadah haji yang mungkin sudah direncankan sejak lama.
Menteri Haji Mohammad Benten menyatakan jumlah yang berkunjung ke Arab Saudi pada musim hujan tidak akan mencapai puluhan atau ratusan ribu orang. Apalagi, Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah mengatakan orang yang berusia 65 tahun dan memiliki penyakit kronis akan diizinkan untuk melakukan ibadah haji.
Peziarah akan diuji untuk coronavirus baru sebelum tiba di kota suci Mekah dan akan diminta untuk karantina di rumah setelah ritual haji.
Wajib Menggunakan Masker Bagi Orang yang Beribadah dan Penyelenggara Musim Haji 2020
Peristiwa yang akan sangat berbeda musim haji 2020 adalah dilarang menyentuh atau mencium Kabah. Setiap orang harus menjaga jarak fisik 1,5 meter selama ritual, termasuk dalam kegiatan slat dan dan mengelilingi kabah.
Jemaah haji harus mengenakan masker wajah selama di Mekah dan Madinah. Selain itu, akses ke situs-situs suci di Mina, Muzdalifah, dan Gunung Arafat akan dibatasi kepada orang yang memiliki izin haji hingga 2 Agustus 2020.
Pembatasan Haji Terakhir Terjadi 90 Tahun yang Lalu
Untuk pertama kalinya setelah hampir 90 tahun sejarah Arab Saudi, pengunjung asing dilarang melakukan ibadah haji. Pada waktu itu, penyelenggaraan haji pernah dibatalkan karena karena perang dan epidemi.
Kondisi yang terjadi pada musim haji tahun 2020 membuat jutaan umat Islam di seluruh dunia kecewa, termasuk dari Indonesia. Apalagi Jemaah haji dari Indonesia harus menanti sangat lama agar bisa diberangkatkan.
Lalu, Kementerian Agama RI memutuskan membatalkan keberangkatan, karena tidak mempunyai waktu yang cukup untuk persiapan dan mengantisipasi penyebaran virus corona. Semoga saja kondisi segera pulih dan ibadah haji dapat dilaksanakan pada tahun depan tanpa risiko tertular virus penyakit apapun.