Mekkah Melawan Virus Corona dan Membuat Kosong Masjid Dari Salat Tarawih

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berupaya melawan penyebaran virus corona di kota suci Islam Mekkah. Sebagai wilayah yang ramai, Mekkah yang ramai dapat menjadi tempat yang dapat meningkatkan jumlah terjangkit COVID-19 dengan cepat. Jumlah total yang dilaporkan di Mekkah yang memiliki penduduk 2 juta orang, mencapai 1.050 kasus corona di mekah (13/04). Melindungi Mekkah dari pandemi sangat penting bagi Arab Saudi karena menjadi kota yang sangat penting bagi Muslim di dunia.
Jumlah imigran banyak tidak berdokumen di Mekkah dan perumahan yang sempit bagi para pekerja migran membuat upaya menjadi lebih sulit untuk memperlambat tingkat infeksi. Lonjakan kasus wabah virus lebih banyak terjadi disebabkan orang asing yang jumlahnya sepertiga dari populasi Arab Saudi. Ditemukan 70-80 persen kasus baru pada orang asing. Menurut Kementerian Kesehatan membuat resah dan perdebatan bagi masyarakat di sana.
Arab Saudi Meniadakan Salat Taraweh di Masjid Termasuk Mekkah Demi Melawan Kasus Virus corona
Negara Arab Saudi melaporkan tingkat infeksi yang rendah dengan 5.369 positive dan 73 orang meninggal karena kasus COVID-19 sementara populasi lebih dari 30 juta. Mekkah menjadi salah satu kota di Saudi yang sangat diawasi dan pihak berwenang mengambil tindakan pencegahan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Bahkan, menunda umrah pada bulan Februari dan menutup masjid di seluruh negeri pada bulan Maret.
Kebijakan lainnya, Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi mengumumkan bahwa sholat Taraweh selama Ramadhan hanya akan dilakukan di rumah. Penundaan shalat di masjid tidak akan dicabut, hingga masalah virus corona dapat diatasi oleh Pemerintah. Kebijakan diambil atas dasar lebih baik memikirkan kondisi kesehatan masyarakat. Mekah dan Madinah disterilkan demi kemanan kesehatan.
Ketentuan tersebut sejalan dengan instruksi dan tindakan pencegahan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Pemerintah juga membuat aturan doa pemakaman hanya dihadiri lima hingga enam orang dari keluarga. Tindakan tersebut merupakan upaya pencegahan sejalan dengan larangan berkumpul. Keluarga almarhum diminta lebih baik melanjutkan berdoa di rumah mereka.
Jika, banyak orang berkumpul di tempat yang sama dinilai membuat peluang penyebaran infeksi COVID-19 menjadi lebih besar. Pihak berwenang pun menerapkan jam malam penuh di Mekah dan Madinah dilockdown cegah corona. Penduduk diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk kepentingan pengobatan dan membeli persediaan makanan yang mendesak. Virus Corona membuat berbagai negara di dunia sangat berhati-hati dan melakukan upaya maksimal menghentikan kasus infeksinya.