Masuk Gedung Sate Harus Bawa Surat Keterangan Bebas COVID-19 dari Hasil PCR

Masuk Gedung Sate Harus Bawa Surat Keterangan Bebas COVID-19 dari Hasil PCR

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Pemerintah Jawa Barat membuat aturan ketat harus membawa surat keterangan bebas COVID-19 hasil PCR untuk masuk ke Gedung Sate. Tujuannya untuk mensterilkan dari risiko yang berhubungan dengan COVID-19.

Selain itu, Sekretaris dilakukan penyesuaian sistem kerja di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda). Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non PNS yang bekerja di Gedung Sate bekerja dari rumah. Semua area Gedung Sate ditutup termasuk masjid, command center, museum, kantin, dan area publik lainnya.

Hal itu dilakukan setelah ditemukan sekitar 40 PNS dan pegawai lainnya sempat dinyatakan positif Covid-19. Pemda Jabar telah melakukan pelacakan terhadap orang yang kontak erat dengan pengawai tersebut.

Penyesuaian  Jam Kerja di Gedung Sate untuk Keamanan dari Penyebaran COVID-19

Setelah ditemukan kasus COVID-19, Pemerintah Jabar semakin waspada agar tidak terjadi penularan kembali. Lalu, dikeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Jabar Nomor: 800/117/UM tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi Pegawai Negeri Sipil.

Sejak tanggal 30 Juli 2020, Pemerintah membuat aturan yang ketat di llingkungn kerja Gedung Sate demi menghindarkan penyebaran COVID-19. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) internal. Agar semua pegawai dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Penyebaran virus corona tidak terjadi dalam satu ruangan, melainkan tersebar di beberap  biro. Kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi Pemda Jabar untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan di ruang tertutup. Apalagi gedung tersebut menjadi tempat pertemuan masyarakat umum dan pegawai pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Untuk diketahui, pengetesan swab test di Gedung Sate dilakukan dalam tiga hari pada 27, 28, dan 29 Juli. Ada 1.260-an orang yang mengikuti pemeriksaan kesehatan tersebut. Tidak diketahui secara pasti bagaimana virus corona bisa menular.

Sementara itu, Gugus Tugas COVID-19 Jabar melakukan penguatan kesiapan laboratorium. Ada 28 laboratorium satelit disiapkan agar pelacakan dan pengetesan berjalan optimal. Diharapkan cara tersebut dapat memetakan keberadaan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 dan dapat memutus mata rantai penularan. Pelacakan dan pengetesan lebih masif membuat semakin tingginya ditemukan kasus positif.

Langkah tersebut sangat penting dilakukan, kareana warga memiliki persepsi yang salah, karena merasa kondisi sudah memasuki masa normal. Apalagi banyak masyarakat tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan berkumpul tanpa menjaga jarak.

Berita menarik lainnya:  Kasus COVID-19 Baru yang Membuat Kondisi Genting Negara Vietnam

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *