Lockdown yang Terbukti Tidak Ampuh di India dan Migrasi yang Tak Terbendung

Lockdown yang Terbukti Tidak Ampuh di India dan Migrasi yang Tak Terbendung

Negara India yang membuat kebijakan lockdown nyatanya tidak ampuh, karena kondisi penduduk yang masih miskin. Niat Pemerintah yang ingin membatasi gerakan manusia bertolak belakang dengan keresahan sosial penduduknya. Bagaimana kebijakan bisa jalan, kalau  perut rakyatnya keraparan. Dampaknya terjadi migrasi besar-besaran ratusan ribu buruh migran ke kampung halaman. Lockdown di India membuat banyak orang tak bekerja dan menganggur, sejak diumumkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Kondisi ekonomi kelas bawah terganggung, karena banyak usaha yang tutup di kota seluruh wilayah India. Buruh mulai tidak bisa menanggung biaya kehidupan mereka sehari-hari. Ribuan migran di Delhi mengemas panci, wajan, dan selimut mereka ke dalam ransel, pulang ampung dengan berjalan kaki. Mereka berencana berjalan ratusan mil. Sialnya, Polisi menyuruh mereka kembali ketika mereka mencapai perbatasan Delhi. Sebagian polisi bertindak keras kepada warga yang berada di jalan-jalan tersebut.

India telah mengkonfirmasi kasus COVID-19 masih menguji relatif sedikit orang. Secara total, 15.000 tes telah dilakukan, sangat jauh jika dibandingkan dengan Korea Selatan berjumlah 300.000 orang dari 52 juta penduduknya. Oleh karena itu, India didorong untuk melakukan tes secara ekstensif, seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan. Seperti Indonesia bukan? Uji tesnya masih sedikit dan awalnya tampak tak waspada ketika penyebaran virus corona terjadi lebih dulu di berbagai negara.

Apakah Masih mau Menggaungkan Lockdown Indonesia dan Tidak Mencontoh Kondisi di India?

Gaung lockdown juga menggaung di Indonesia. Sebagian orang ingin Indonesia melakukan hal sama seperti yang dilakukan berbagai negara, seperti India dan Italia. Pemerintah Pusat masih bergeming dan menolak melakukannnya dengan banyak pertimbangan, dari aspek hukum. Lalu mengukur dampaknya terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.

Namun, kalau melihat kondisi India dimana buruh migran masih banyak. Apakah masih mau teriak-teriak memprovokasi supaya pemerintah akhirnya terpaksa memberlakukan lockdown? Apakah negeri ini siap dengan kondisi masyarakat yang sebagian besar masih bertumpu pada penghasilan harian? Sementara, kepatuhan hukum juga masih rendah, terbukti juga saran untuk tetap dirumah tidak dipatuhi semua warga.

Jangan sampai masalah wabah virus corona yang ingin diatasi oleh Pemerintah dan bisa diatasi dengan kedisiplinan, malah berubah kerusuhan massal nasional. Indonesia bisa berkaca pada India yang melakukan lockdown dan malah terjadi krisis sosial di sana.

Baca juga : MENYEMPROTKAN DAN PROSES DISINFEKTASI KE TUBUH MANUSIA TIDAK DISARANKAN, LAH INI MALAH MANDI DISINFEKTAN

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *