Kabar VIrus Corona dari filipina: Jutaan Orang Tidak Bisa Kemana-Mana Karena Lockdown

Puluhan juta orang di Filipina tidak bisa kemena-mana setelah pemerintah memutuskan lockdown. Kebijakan tersebut diambil setelah dokter memperingatkan lonjakan kasus COVID-19 terbaru dapat mengakibatkan runtuhnya sistem kesehatan di negeri tersebut.
Aturan “Tetap di rumah” bagi siapa saja yang berada di Manila dan empat provinsi lainnya di Pulau Luzon selama dua minggu. Padahal, Filipina pernah menyatakan keluar dari status lockdown dengan aturan yang sangat ketat pada bulan Juni 2020. Tetapi, kondisi rumah sakit tetap dalam kondisi genting karena harus menangani peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona. Jumlahnya telah mencapai di atas 100.000 kasus.
Warga hanya diizinkan pergi keluar untuk membeli barang-barang penting dan tidak diizinkan berolahraga di luar ruangan. Transportasi umum dan penerbangan domestik dihentikan. Sementara, restoran tidak melayani pelanggan langsung dan hanya untuk pemesanan yang dibawa pulang.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyetujui permintaan 80 asosiasi medis untuk memperketat pembatasan. Pada hari Minggu, pemerintah mengumumkan rekor 5.032 infeksi baru. Bahkan, rumah sakit di beberapa daerah rumah sakit dilaporkan terpaksa menghadapi lonjakan pasien. Tujuan lockdon di Filipina agar pekerja medis memiliki waktu lebih luang untuk menangani penambahan kasus.
Lockdown di Filipina Membuat banyak Orang Terjebak di dlaam Kota
Pemberitahuan lockdown yang dilakukan dalam waktu 24 jam dan diberlakukan pada hari Selasa membuat banyak orang terkunci di ibukota. Mereka tidak bisa kembali kembali ke kota asal mereka, karena tidak ada pelayanan transportasi umum.
Sebagian pekerja mengeluh tidak memiliki uang jika bertahan lebih lama. Nasib lebih apes bakal dirasakan para pekerja, karena tidak memiliki kerabat atau orang yang dikenal. Di bagian lain Manila, orang-orang terlihat membeli makanan sehari sebelum keputusan lockdown Filipina.
Lockdown yan berlaku sejak tanggal 4 Agustus 2020 menjadi kondisi kedua kalinya yang harus dihadapi warga Filipina. Sebelumnya, lockdown diberlakukan sejak pertengahan Maret hingga akhir bulan Mei.
Kondisi ini sebagai bukti bahwa pemerintah tidak bisa gegabah untuk memutuskan berakhirnya lockdown. Unuk dikehui, ada 2.104 kematian di Filipina dari Covid-19. Bagaimana dengan di Indonesia, apakah Anda yakin untuk melakukan aktivitas seperti biasanya selama masa pandemi belum berakhir?