Kenapa Harga BBM Subsidi Harus Naik Hari ini?
Kenapa Harga BBM Subsidi Harus Naik Hari ini? Pemerintah telah mengumumkan harga BBM untuk tiga jenis minyak. Kenaikan harga BBM berlaku satu jam setelah pengumuman keputusan ini, yaitu pukul 14.30 WIB.
Mengenai waktu yang relatif singkat pemerintah harus menyesuaikan harga, Presiden dan Direktur Pertamina Nikke Widyawati memastikan ketersediaan (persediaan) BBM bersubsidi di seluruh SPBU aman setelah adanya penyesuaian harga dari pemerintah.
Apa Perbedaan BBM Subsidi yang Naik dan BBM Non Subsidi?
Harga bukan satu-satunya perbedaan antara bahan bakar bersubsidi dan non-subsidi. Tetapi juga dalam jenis dan kualitas. Secara umum, jenis BBM non subsidi memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan BBM subsidi.
Pengertian BBM Subsidi
BBM subsidi merupakan bahan bakar minyak yang disubsidi pemerintah dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada perusahaan-perusahaan yang ditunjuk sebagai penyalur BBM di Indonesia. Karena subsidi, harga bahan bakar jenis ini lebih rendah dari biaya penyediaannya.
Investasi BBM memiliki batasan jumlah sesuai kuota. Selain itu, harga bahan bakar tambahan juga seragam di seluruh Indonesia.
Harga BBM tambahan ditetapkan oleh pemerintah dan ditargetkan untuk konsumen tertentu. Ada dua jenis bahan bakar subsidi di Indonesia, yaitu bensin beroktan 90 (partalite) dan solar beroktan 48 (biosolar).
Pengertian BBM Non Subsidi
BBM Non Subsidi tidak sama dengan BBM bersubsidi, BBM tak bersubsidi tidak melibatkan pemerintah dalam penetapan harga. Oleh karena itu, perusahaan BBM dapat bersaing secara sehat dengan berpedoman pada UU Migas No. 22/2001.
BBM non subsidi memang ditujukan untuk orang kaya. Karena jenis kendaraan kaya membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi atau belerang rendah. Pertimbangan untuk menjaga performa dan daya tahan mesin.
Pertamina memiliki lima produk BBM non subsidi sebagai BUMN yang bertanggung jawab atas produksi dan distribusi BBM: Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Racing, Pertamina Dex dan Dexlite.
Jenis BBM yang Naik dan Perbandingan Harga BBM Terbaru
Adapun Tiga jenis BBM yang harganya mengalami kenaika, antara lain: pertalite, solar subsidi, dan pertamax nonsubsidi. Dibawah ini rinciannya:
- Pertalite dari Harga Rp 7.650/ liter naik menjadi Rp 10.000/ liter.
- Solar naik dari Harga Rp 5.150/ liter menjadi 6.800/ liter.
- Pertamax dari Rp 12.500/ liter naik menjadi Rp 14.500/ liter.
Berdasarkan penjelasan Presiden Joko Widodo, subsidi bahan bakar dan anggaran kompensasi untuk tahun 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Karena jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Pemerintah telah memutuskan untuk mengarahkan subsidi kepada masyarakat miskin melalui berbagai langkah bantuan sosial. Kenaikan BBM subsidi Pertalite menjadi opsi terakhir pemerintah untuk menyelaraskan subsidi BBM dengan harga beberapa BBM bersubsidi sebelumnya.
Artikel menarik lainnya: Nasihat Ridwan Kamil Dear Baim Wong Citayam Fashion Week
Alasan Kenapa Harga BBM Subsidi Harus Naik Hari ini Menurut Menteri Keuangan Sri mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan harga minyak mentah dan ICP belum turun, justru naik sejak mengajukan tambahan subsidi dan kompensasi bahan bakar dan listrik ke DPR.
Berdasarkan prospek harga minyak untuk akhir tahun yang dirilis oleh EIA, harga minyak adalah $104,8/barel, dan berdasarkan forecast konsensus, harga minyak mencapai $105.
Harga minyak mentah dan ICP terus naik, tetapi harga jual eceran energi (HIE) tetap tidak berubah. HJE jauh lebih rendah dari harga keekonomian karena subsidi pemerintah.
Sebelum mengalami kenaikan, harga solar Rp5.150/liter, sementara dari ICP US$105 dan kurs rupiah Rp14.700/US$. Jadi, harga solar secara keekomian adalah Rp13.950/ liter. Harga jualnya hanya 37% dari harga semestinya.
Harga Pertalite sebelum naik adalah Rp7.650/liter. Dari ICP US$105 dan kurs nilai tukar Rp14.700 harga semestinya adalah Rp14.450/liter. Jadi, harga Pertalite sebelum naik adalah 53% dari harga yang layak.
BBM Pertamax sebelum naik harganya di Rp12.500/liter, namaun semestinya Rp17.300/liter. Jadi minyak yang harusnya untuk orang kaya mendapatkan subsidi Rp4.800/ liter. Harga tersebut menjadi beban APBN atau keuangan Negara, itulah alasan kenapa harga BBM subsidi harus naik.
