Jumat Pertama Hagia Sophia Turki Tetap Dibuka untuk Pengunjung Non Muslim

Jumat Pertama Hagia Sophia Turki dapat dibuka untuk pengunjung umum, termasuk non muslim di luar waktu sholat. Ikon-ikon Kristen di dalamnya pun tetap ada. Pemerintah Turki sepertinya tidak mengubah ornament di dalamnya setelah keputusan pengadilan mengubah status museum menjadi masjid.
Status museum Hagia Shopia yang berlaku sejak 1934 dicabut dan kontrol diserahkan kepada otoritas agama. Keputusan tersebut mendapat kecaman dari pemerintah negara barat, Rusia dan para pemimpin Kristen-Paus Francis menyayangkan keputusan tersbeut.
Hari Jumat Pertama Hagia Sophia Turki Setelah 1000 Tahun Berdiri Sebagai Katedral
Bangunan Hagia Sophia digunakan hampir 1.000 tahun sebagai katedral sebelum dikonversi menjadi masjid pada tahun 1453. Lalu, diubah menjadi museum. Jadi tidak heran terdapat banyak ikon-ikon Kristen di di dalamnya. Ikon hanya akan ditutupi ketika melaksanakan ibadah salat.
Pemerintah Turki menyatakan Masjid Hagia Sophia terbuka bagi pengunjung di luar waktu sholat. Sebagai objek wisata utama yang telah menjadi tempat kegiatan terkait Islam dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2018, Presiden Recep Tayyip Erdogan membacakan sebuah ayat dari Al Qur’an di gedung itu. Erdogan pula yang mengatakan sholat Muslim pertama di Hagia Sophia akan dimulai pada 24 Juli. Bangunan tersebut terbuka untuk semua termasuk non-Muslim.
“Insya Allah, kami akan melakukan salat Jumat bersama-sama pada 24 Juli dan membuka kembali Hagia Sophia untuk beribadah,” kata Erdogan dalam sebuah pidato kenegaraan.
Para pemimpin dan pejabat dari beberapa negara mayoritas Muslim diundang, termasuk Qatar dan Azerbaijan. Hampir 20.000 pasukan keamanan akan berada di kawasan Hagia Sophia untuk memastikan sholat pertama terjadi tanpa insiden.
Untuk diketahui, Mustafa Kemal Ataturk, pendiri negara Turki modern menjadikan bangunan kuno tersebut sebagai museum pada tahun 1935. Kemudian, Pemerintah Islamis Presiden Erdogan sudah lama berupaya mengubah museum kembali menjadi masjid, Keputusan tersebut didukung oleh keputusan pengadilan Negara tersebut.
Keputusan yang ditentang Negara barat, disambut baik oleh Negara muslim di dunia. Paus mengeluarkan pernyataan bahwa dia merasa sedih dengan tindakan yang diambil Pemerintah Turki.
Hagia Sophia Turki digunakan menjadi masjid sebagai mimpi lama mewujudkan kembali simbol kejayaan Ottoman bagi kaum Islami Turki. Tetapi perubahan tersebut disisi lain dinilai kemunduran fungsi salah satu gedung dengan arsitek terindah di dunia.
Ketentuan Hagia Sophia menjadi masjid dinialai sebagai kemenangan setelah puluhan tahun ingin menjadikan gedung kuno ini menjadi masjid. Bahkan, Organisasi Genc, Anatolian Youth Association, memberi protes dan menyelenggarakan salat di luar Hagia Sophia.