Teruntuk Ibu Tercinta yang Ada di Surga, Lebaran Kali ini Terasa Sepi Tanpamu

Teruntuk Ibu Tercinta yang Ada di Surga, Lebaran Kali ini Terasa Sepi Tanpamu

Teruntuk Ibu Tercinta, kasih sayangmu masih begitu membekas dalam kehidupanku saat ini. Perhatian dan cintamu kepada anak-anakmu mungkin melebihi terhadap dirimu sendiri. Kebahagiaan yang selalu kamu curahkan sepanjang hidup kami. Tidak ada yang bisa menandingi ketulusanmu dalam mencintai buah hatimu.

Naluri kasih sayangmu menjadi bekal tak ternilai dalam mendidik kami anak-anakmu dari semenjak dilahirkan di dunia. Ibu membuat kami menjadi benih yang baik, terus dijaga, dan disirami sekuat jiwa ikhtiarmu. Hingga, kami mengerti bagaimana menjadi manusia yang memiliki rasa empati.

Dari Ibu, anak-anakmu belajar untuk saling menjaga, terus berkomunikasi, dan saling menolong satu sama lain. Kasih yang yang kau berikan tetap gemerlap, meskipun kini kau telah tiada. Tetapi, semua yang kau ajarkan tetap membekas dan tak pernah dilupakan sepanjang hayat.

Teruntuk Ibu Tercinta yang Kini Sudah Tiada

Ibu adalah penjaga yang merasakan sakit sakitnya mengandung dan menjaga anak. Sosok yang merasakan lelah melayani kenakalan anak, tidak menjadikannya jengah untuk terus melindungi. Ibu hanya ingin buah hatinya menjadi anak yang baik lebih dari dirinya sendiri.

Dari caramu menggendong kami ketika masih bayi, menimang, mengajari berjalan, merawat dikala sakit, rasa cinta itu kami dapatkan. Ibu selalau memberikan kasih sayang perhatian, perilaku, dan bahasa tubuh menjadi fitrah yang rela memberi pengorbanan kepada anak-anaknya.

Hingga, hari-hari terakhirmu di dunia, Ibu tak lupa bertanya bagaimana kondisi kehidupan kami. Kamu melupakan rasa sakitmu sendiri. Pada hari terakhirmu, kamu tetap menunjukkan cinta di dalam hati kami. Tak akan pernah bisa diisi oleh orang lain.

Lebaran kali ini, anak-anakmu hidup tanpa dirimu. Bagaimana pun perpisahan tidak bisa dihindarkan dan merupakan suatu kepastian. Tidak mudah menerima perpisahan dengan orang yang paling cintai. Meskipun tidak mungkin kembali menemaniku, aku harus tabah menjalani hidup tanpa dirimu. Dirimu tetap berada di hatiku.

Saat ini, upaya yang bisa dilakukan adlaah membiasakan diri dan melanjutkan hidup tanpa kehadiran seorang Ibu. Mengingatmu ibu, tetes air mata tak bisa tertahan. Mengenang kamu seolah membuka lembaran hari yang sudah berlalu.

Membuka lembar demi lembar ingatan kehidupan sampai hari ketika berpisah denganmu. Kini, doa yang habisa bisa kuberikan kepadamu. Amal kebaikan selama di dunia menjadi lampu penerang di alam kubur. Semoga Allah tetap memberikan kebahagiaan di surga-Nya.

Teruntuk Ibu tercinta, Damailah di alam keabadian dan kami tetap damai di alam sini. Kami bisa hidup berguna dan menebar manfaat bagi selama hidup di dunia.

Artikel menarik lainnya:

Hukum Bersetubuh Bulan Puasa Ramadan Pada Siang Hari, Suami-Istri Sebaiknya Tahu

Etika Silaturahmi Lebaran Masa Pandemi Covid-19: Kayaknya Enggak Bisa Asal Berkunjung Deh

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *