Suami Memahami Kondisi Istri: Sudahkah Merasakan Kelelahan Fisik dan Mental Pasangan

Suami memahami kondisi istri yang tampak kelelahan tidak hanya fisik, namun secara mental. Tamu saya suami dan istri berusia muda dengan anak satu usia 1,5 tahun datang ke rumah saya. Suaminya mengantar Istinya yang sakit.
Di awal-awal obrolan terlihat sekali istrinya sangat gelisah, kikuk dan canggung sekali. Wajahnya terlihat kuyu dan bermuram hati. Wajah orang kelelahan. Sambil mengobrol, perhatian sang istri tersita dengan anaknya yang aktif sekali. Anaknya loncat sana loncat sini. Dari pegang gelas, taplak meja ditarik, ke kolam ikan di depan teras, pokoknya aktif banget.
Istrinya menjadi sibuk sana-sini menjaga anaknya. Saya akhirnya meminta suaminya menggendong anaknya agar istrinya bisa sedikit ‘tenang’ dan bisa lebih fokus konsultasi dengan saya. Betul saja, suasana obrolan pun berubah total.
Sang Istri bisa lebih leluasa mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya. Suami juga terlihat bahagia melihat istrinya bisa tertawa-tawa bahagia dengan joke-joke jenaka saya. Akhirnya saya pun seperti bisa ‘menangkap’ pesan’ tentang apa yang sedang dialami oleh Pasutri muda ini.
Suami Memahami Kondisi Istri: Mengertilah Kelelahan Fisik dan Mental Istri
Istrinya ternyata kelelahan mengurusi anaknya yang sangat aktif. Akhirnya kelelahannya bukan hanya fisik namun juga kelelahan mental. Kalau bahasa saya: “Capek Ati”. Kebetulan istri nya Type orang yang tertutup (Introvert). Sehingga semua rasa dipendam dan mengakibatkan kesehatannya jadi menurun dan akhirnya jatuh sakit.
Saya pun berbicara apa yang saya lihat ke suaminya. Saya meminta agar suaminya mau berbagi tugas dengan istrinya mengasuh anaknya yang sangat aktif ini agar istri terhindar dari kelelahan fisik dan mental.
Setidaknya Suaminya bisa memahami kondisi istrinya yang sedang kelelahan fisik dan kelelahan mental dan bisa memberikan support yang membuat istrinya jadi lebih merasa ringan beban nya. Baik beban fisik maupun beban bathinnya. ALHAMDULILLAH Pasutri ini bisa menerima pendapat saya.
Akhirnya mereka pun bisa lebih banyak tersenyum dan tertawa bersama saya. Dari datang dengan wajah lesu, sedih, muram. Kemudian pulang dengan wajah berseri-seri. Saat saya bisa membuat seseorang dari sedih menjadi bergembira, saya bersyukur bisa menjadi perantaranya.
Kepada Para Ibu dimanapun berada
Untuk para ibu yang sedang merasa kelelahan karena sedang merawat dan membesarkan Anak. Bagi kalian yang memiliki balita yang aktif atau Super Aktif atau Hyper Aktif atau diberikan Karunia Anak yang berkebutuhan Khusus.
Saya mendoakan yang terbaik kepada kalian semua. Semoga diberikan kesabaran tanpa batas dalam merawat dan membesarkan Anaknya. Kondisi kesehatan selalu prima. Semoga dimudahkan semua urusannya, dijauhkan dari perasaan sedih, gundah gulana, dan perasaan tidak nyaman lainnya.
Saya berharap untuk dijauhkan dari perasaan lelah, baik lelah fisik maupun mental. Semoga terus dilimpahkan perasaan bersyukur dan perasaan bahagia dalam merawat dan membesarkan Anaknya. Diberikan Hati yang penuh Kasih Sayang dalam merawat Anaknya,
Wahai para Suami, Ayah dari Anaknya yang mau membantu meringankan beban Istrinya dalam merawat dan membesarkan Anak-Anaknya. Setidaknya mau bener-bener memahami kondisi istrinya dan meringankan beban pikiran dan perasaan istrinya, jasmani dan rohaninya.
Dengan caranya masing-masing yang membahagiakan semuanya. Aku padamu, Ibu dari semua Anak-Anak di Dunia. Semoga Allah melindungi dan melimpahkan Kebaikan dan Keberkahan untuk semua Ibu dimanapun berada… Al Fatehah. All The Best.
Ditulis oleh Adhie Lam.
Informasi menarik lainnya: Naik Menjadi 252 Kasus COVID-19, Pemkot Sukabumi Tutup Lapangan Merdeka dan CFD Tidak Dilaksanakan