Manfaat Memberi Sedekah Disaat Sedang Kesulitan

Manfaat memberi sedekah menjadi cerita motivasi yang patut ditiru. Sekitar 3 (tiga) bulan yang lalu, ada seorang Sahabat lama yang dulu pernah bertetangga satu kampung. Dia menelpon mengatakan sangat ingin bertemu. Saya bilang kalau malam itu saya belum bisa bersua karena sedang melakukan Theraphy Pengobatan Mamah nya anak-anak. Dia sedikit ‘memaksa’ ingin bertemu. Akhirnya saya mengalah dan mempersilahkan datang ke rumah Mamah karena kebetulan saya sedang di sana.
Singkat cerita Sahabat datang. Saya bilang kepadanya bahwa waktu saya enggak bisa lama-lama, silahkan langsung ke inti pembicaraannya saja. Dia pun ceritakan semua keluh-kesah dia. Ternyata panjang juga keluhannya, semua seperti ingin ditumpahkan.
Setelah selesai saya mendengarkan, saya masuk ke dalam rumah. Ada sejumlah uang, tidak banyak. Uang yang saya dapatkan dari amplop yang saya terima hari itu dari ‘Pasien’ yang datang ke rumah saya dan memberi hadiah amplop kepada saya sebagai wujud terima kasih. Semua saya berikan kepadanya.
Saya bilang, “pagi tadi saya perjalanan ke Pondok untuk suatu keperluan bertemu dengan Guru saya. Pulangnya sore ada telephone dari seorang ‘Pasien’ memaksa datang ke rumah untuk berobat. Walau sudah saya katakan hari ini saya libur (kebetulan Hari Minggu) dan saya lelah karena baru tia dari luar kota. Namun sama dengan Abang, akhirnya saya mengalah karena ‘Pasien’ mendesak ingin bertemu. Ini Rejeki yang saya terima dari ‘Pasien’ tersebut. Ambil semua untuk Abang. Semoga bisa membantu apa yang menjadi kebutuhan Abang.”
Sambil menangis sejadi-jadinya Sahabat saya menerima amplop pemberian saya. Kemudian bertanya kepada saya, “Dek, adakah saran untuk saya agar saya bisa keluar dari kesulitan ini.?” Lalu, mau tau apa jawaban saya?
Kunci Keluar dari Kesulitan Adalah Memberi Sedekah dan Rasakan Manfaatnya
Saya jawab pertanyaannya dan mengatakah, “Sedekah, Bang.” Dia bertanya, “Sedekah gimana, dek. Lah wong uang saya gak punya. Uang ini saja uang dikasih dari adek buat keperluan sehari-hari dan membayar sebagian hutang saya karena sudah ditagih terus.”
Saya bilang, “ini saya kasih semua uang ke Abang juga bukan berarti saya berkelebihan uang lho Bang. Kalau saya kasih rincian kebutuhan saya, Abang pasti malu nerima uang ini. Tetapi ini bukti saja kok Bang, enggak mesti punya uang banyak kalo mau sedekah. Lagi gak punya uang juga bisa sedekah kok, Bang.”
Si Abang rupanya tambah masih penasaran, “Bagaimana caranya, dek? Akhirnya saya kisahkan sesuatu ke si Abang tentang saya waktu saya mengalami hal yang sama dengan si Abang.
Kisah ini yang ingin saya tulis disini: Dulu, saya sedang ‘nyungsep’ se-nyungsep-nyungsepnya. Enggak punya pekerjaan. Tidak punya uang. Enggak punya keluarga pasca perceraian. Bahkan banyak hutang akibat Bisnis yang bangkrut. Ditambah lagi kondisi kesehatan saya tidak stabil. Sering sakit-sakitan.
Akhirnya saya memutuskan untuk setiap hari mendatangi sebuah Supermarket terbesar di Bandar Lampung. Tujuannya cuman satu: Bersedekah.
Mencontoh Apa yang Guru Saya Ajarkan Langsung Kepada Saya
Dulu setiap ada orang yang datang kepada Guru saya dengan membawa segala macam kesulitan hidup. Guru saya selalu menyarankan untuk bersedekah apa yang bisa. Tidak mesti duit; bisa pikiran, tenaga, waktu, menolong orang yang kesulitan, apa saja. Bahkan Sedekah Do’a adalah salah satu yang terbaik yang bisa dilakukan.
Semua terekam di Hati saya karena saya melihat langsung bagaimana Guru saya menolong siapa saja yang membutuhkan. Tanpa membeda-bedakan siapa yang ditolong oleh Guru saya. Pesan Beliau ke saya, “Kalau menolong seseorang jangan nanggung. Tolong semampu yang kamu bisa. Kalau nanggung, lebih baik enggak usah nolong sekalian, malah merepotkan yang ditolong.” Belum bisa semua contoh Guru saya bisa lakukan, saya terus belajar menuju kesana dibawah bimbingan Guru saya.
Kembali ke cerita saya. Ke Supermarket mau sedekah. Bagaimana caranya? Kan enggak punya uang? Ini yang saya lakukan dan menceritakan apa adanya. Jadi saya ijin ke Satpam yang menjaga Supermarket untuk menyampaikan keinginan saya. Saya ingin bersedekah Do’a kepada siapa saja yang sedang turun dari Tangga Eskalator di Lantai Satu.
Pak Satpam yang baik hati terketuk hatinya dan mengijinkan saya melakukannya. Jadi setiap hari saya datang ke Supermarket tersebut untuk berdiri di bawah eskalator. Saya memberikan sedekah Do’a terbaik kepada siapa saja yang sedang turun menggunakan eskalator tersebut. “Ya Allah, berikan kebahagiaan, kesehatan, rejeki yang baik dan berkelimpahan kepada siapa saja yang sedang turun dari eskalator ini. Al Fatehah.”
Itu saja yang saya lakukan berulang-ulang hampir seharian penuh saya melakukannya. Saya datang hampir setiap hari ke Supermarket tersebut. Hingga, Pak Satpam nya kasihan dan mempersilahkan saya duduk di kursi jika saya kelelahan berdiri.
Saya Belum Paham Bagaimana Caranya Manfaat Memberi Sedekah itu Bisa Bekerja
Jalani saya waktu itu dengan belajar BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH bahwa yang saya lakukan ini baik adanya. Manfaat sedekah yang saya tau sekarang adalah saya disembuhkan dari berbagai macam penyakit. Bahkan saya bisa menemani banyak orang yang sedang sakit dan mau berikhtiar bareng-bareng dengan saya.
Hingga bisa sembuh dan sehat kembali. Hal yang saya tau sekarang adalah dari saya gak punya Kulkas sekarang ada 7 Pendingin di rumah untuk menyimpan semua Kefir Produksi ARROHMAH.
Saya bisa menguliahkan kedua anak saya di Perguruan Tinggi. Anak Gadis sudah hampir selesai Kuliah di IPB Bogor dan Anak Bujang mulai Kuliah di Telkom University Bandung. Hal yang saya tau sekarang adalah saya hanya bisa bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Walau masih dalam Tahap Belajar Bersyukur dibimbing terus oleh Guru saya di Pondok JATAH PESAT.
Hingga saat ini, saya bisa menemani banyak ‘Pasien’ yang datang berobat dan bersama-sama berikhtiar. Saya berdoa memohon kesembuhan kepada ALLAH. Banyak yang berjodoh dengan kesembuhan dan kesehatannya pulih. Hal yang saya tau sekarang adalah saya punya banyak ‘keponakan’ dan ‘cucu’ dari Pasutri yang berjodoh dengan kehamilan. Ada masih banyak lagi manfaat memberi sedekah.
Matur sembah Nuwun, Abah, Habib, Gusti. Bismilahi walhamdulillah Awwaluhu wa akhiruhu. Terima kasih ya ALLAH atas semua Peristiwa-MU.
Ditulis oleh Adhi Lam