Kebiasaan Sering DiLanggar, Padahal Berpengaruh Besar Bagi Hidupmu

Kebiasaan sering dilanggar banyak dilakukan dan harus disadari karena sangat berpengaruh besar bagi hidupmu. Sudah tahu salah tetapi masih dilakukan. Kamu bisa mengatakannya, tetapi lidahmu seolah keluh dan menolak mengucapkannya. Dirimu juga sebetulnya bisa menghargai lawan bicara dengan lebih baik, tetapi malah lebih konsen dengan handphone cerdasmu. Sayangnya, kamu ingin diingat oleh orang lain, tetapi mudah melupakan nama orang yang telah dikenal.
Disisi lain ingin anak, adik, dan anggota keluarga berkata baik, tetapi demennya nyinyir entah itu di medsos atau kehidupan nyata. Sulit mendengar omongan orang lain dan belum mengerti apa yang dibicarakan, malah sudah menjawab. Tidak, kebiasaan buruk jangan dilakukan, ada banyak kok kebiasaan baik yang dapat berpengaruh besar bagi hidupmu.
Tepat Waktu Saat Janjian Kebiasaan yang Sering Dilanggar
Pernah kan janjian sama teman, rekan kerja, bahkan bos. Kamu mungkin menjawab OTW padahal lagi mandi. Ditunggu tiga jam, tahu-tahunya kamu ketiduran. Sudah tahu ada pertemuan penting dan harus tepat waktu, kamu malah sengaja datang terlambat dan membuat rencana berantakan.
Sudahlah kawan, tepat waktu saat janjian itu tetap lebih baik. Setidaknya kamu dapat mengatur waktu sendiri. Manfaatnya bagi orang tepat waktu saat janjian adalah tidak perlu menunggu, ndak perlu kesel, dan ngabisin waktu. Orang tidak akan percaya pada dirimu kalau sering telat ketika membuat janji. Alih-alih kamu bakal disebut PHP “Pemberi Harapan Palsu”.
Membiasakan Mengucapkan Maaf, Tolong, dan Terima Kasih
“Maaf ya, saya mengaku bersalah,” kamu pernah mengucapkannya tidak ketika merasa berbuat salah. Sayangnya, tidak semua orang mau mengaku salah dan malah merasa paling benar. Meski, orang lain sudah dibuat marah. Mengucapkan kata “tolong” saat meminta bantu orang lain termasuk kebiasaan penting yang sebaiknya kamu biasakan. Meski dalam kegiatan sekecil apapun, misalnya katakan, “tolong ambilkan air putih dong,” kepada bawahan di kantor. Jangan mentang-mentang jadi bos menyuruh seenak udel sendiri.
Lalu, ucapkan terima kasih waktu merasa dibantu oleh orang lain. Kamu pasti senang dong ada orang yang menolong kamu. Begitu pula sebaliknya, orang yang menolong bakal bahagia kalau kamu mengucapkan terima kasih setelah dibantu. Kalau kamu punya anak kecil, ajarkan mengucapkan maaf, tolong, dan terima kasih kepada mereka.
Menatap Mata Lawan Bicara
Lawab bicaramu itu bukan patung, jadi kamu harus menatap matanya ketika ngobrol. Setidaknya menghadap wajahnya deh kalau enggak tahan menatap mata lawan bicara dalam waktu yang lama. Orang yang mengobrol dengan kamu akan merasa dihargai ketika bicara sambil menatap matanya. Lawan bicara akan merasa didengar dan melihat kamu antusias dengan apa yang dibicarakan. Sebaiknya jauhkan handphone atau alat elektronik lain ketika berbicara dengan orang lain.
Tidak Lupa Nama Orang Kebiasaan yang Sering Dilanggar
Pernah berkenalan sama orang? Kamu mungkin pernah berkenalan dengan orang, namun hanya mendengar lawan bicara menyebut nam alakadarnya. Lalu, lupa siapa nama lawan bicara tadi. Kamu bisa lupa nama orang, karena menilai orang lain tidak penting. Padahal, bisa jadi kan orang yang kamu lupakan namanya bisa menjadi rekan bisnis yang menguntungkan pada masa depan.
Agar tidak mudah lupa nama orang, cobalah dengar dengan baik nama orang yang berkenalan. Kamu juga bisa meminta kartu nama orang lain itu, agar bisa menghubungi kembali apabila sewaktu-waktu membutuhkan bantuan. Ingat, orang itu punya nama, jadi anggap penting mengingatnya setiap kali berkenalan dengan orang baru.
Berkata Baik Atau Diam Kebiasaan yang Sering Dilanggar
Seolah-olah berkata baik atau diam itu mudah dilakukan. Kenyataannya, ya tetap aja nyinyir dan malah menggunjing. Orang nyinyir itu bisa mengubak perkataan baik menjadi omongan negatif. Apa saja yang dibicarakan selalu dianggap buruk. Sudahlah, enggak ada gunanya nyinyir begitu.
Menariknya, menyinyirnya menembus dua kehidupan, yaitu nyinyir di kehidupan nayata dan kehidupan maya. Kalau mau membicarakan suatu hal lebih baik dipikirkan matang-matang. Hingga kamu yakin kalau yang mau dibicarakan itu penting dan baik bagi orang lain. Kalau cuma mau nyinyir, ya mending diam saja deh.
Lebih Banyak Mendengar Bukan Menjawab
Nah, lebih banyak mendengar bukan menjawab ini juga penting. Cobalah untuk mendengarkan lebih baik apa yang dibicarakan orang lain. Setelah kamu mengerti ucapan lawan bicara, baru jawab. Jangan pernah menyanggah atau memotong omongan orang lain sebelum lawan bicara selesai bicara. Itu tidak baik. Jika kamu banyak mendengar, kamu akan mengerti topik yang dibicarakan. Sehingga, kamu ngobrolnya lebih nyambung. Bukan asal bicara ndak ada juntrungannya.
Ok, itulah kebiasaan yang sering dilanggar, padahal berpengaruh besar bagi sikap dan tindakanmu dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah praktikkan dan jangan cuma dibaca doang. Ada baiknya ajarkan juga kepada anak-anak, agar mereka mempunyai kebiasaan baik dari kecil dan dipraktikkan dalam kehidupan mereka.