Buktikan Ketegasannya, Polisi Tangkap Penyebar Hoax di Facebook lagi, Kamu Mau Jadi Giliran Berikutnya?

Tampaknya tidak main-main, polisi tangkap penyebar hoax di facebook. Pihak kepolisian tampaknya berupaya menekan isu penculikan anak yang sangat meresahkan masyarakat. Apalagi berita hoax tersebut terjadi di banyak daerah di Indonesia. Tidak tinggal diam, sesuai janji pihak kepolisian yang akan memburu penyebar hoax.

Maka, beberapa orang yang terbukti telah menyebarkan berita bohong melalui akun facebooknya. Seperti yang dirilis detik.com, polisi tanggap penyebar hoax di facebook sebanyak 4 orang (3 laki-laki dan 1 orang perempuan) pada tanggal 1-2 november 2018. Menariknya, para tersangka tampaknya berbagi kabar hoax tanpa mengecek dulu kebenarannya. Video yang disebar tak jauh dari tentang penculikan dan kekerasan anak.

Padahal, kajadiannya, waktu, dan tempatnya tidak sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya. Pokoknya langsung sharing ke medsos masing-masing. Seperti ingin membuktikan kalau isu penculikan terjadi dari berbagai daerah, pihak kepolisian menangkap pelaku dari tempat yang berbeda, antara lain dari Bogor, Purwakarta dan Jakarta. Nah, masih mau ikut-ikutan sharing video penculikan anak tanpa berpikir dan mencari kebenarannya? Ya paling mendapat giliran masuk jeruji besi.

Kenapa Sih Mau-Maunya Menjadi Penyebar Hoax di Facebook

Punya handphone boleh dibilang telepon pintar, tetapi pemiliknya jauh dari kesan itu. Wong, bagi kabar hoax yang bisa dicari kebenarannya dengan mudah kok. Om google akan memberi link berita yang terkait dengan penculikan anak. Masalahnya belum terbukti terjadi “banyak penculikan anak”.

Adanya juga berita penculikan entah dari kapan, disebarkan ulang pada saat sekarang. Sehingga seolah-olah berita dan video penculikan anak baru saja terjadi. Hal yang anehnya lagi, penyebar hoax di facebook membagikannya seoalah-olah terjadi di lokasi tempat tinggalnya. Misalnya, Kejadiannya di Sragen, kok hoax-nya disebarkan di Sukabumi. Mikir enggak sih yang membagikan. Daerah Sragen dan Sukabumi kan jauh ya.

Sudahlah Tahan Jarimu untuk Menyebarkan Daripada Harus Minta Maaf

Penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap penyebar hoax di facebook patut diacongi jempol. Agar semakin sedikit berita bohong di akun media sosial terpopuler di dunia tersebut. Masalanya enggak main-main, penyebar hoax bisa dari segala tingkat umur, latar pendidikan berbeda, hingga orang jelek dan ganteng pun ikut-ikutan. Apa sih untungnya bagi-bagi berita bohong. Noh, buktinya malah ditangkap polisi.

Sudahlah tahan saja jarimu buat kegiatan lainnya, seperti membantu ibu memasak atau mengupil hidung sampai puas. Daripada sudah diciptakan jari sebagus-bagusnya oleh Tuhan, kok malah digunakan buat hal yang meresahkan banyak orang sih. Ujung-ujungnya dari penyebar hoax, tidak lain tidak bukan paling nantinya memohon maaf atas tindakan konyolnya. Basi bro, kalau minta maaf berguna, buat apa ada polisi?

Mari Menggunakan Internet Secara Positif daripada Menjadi Penyebar Hoax Facebook

Ogah pokoknya ndak mau deh sampai ditangkap polisi begitu, karena kasus penyebar hoax di facebook. Mau diletakkan di mana muka ini. Bersatu padu dengan para pembohong dan ditangkap polisi pula, apa gunanya? Maka dari itu wahai saudara saudari sekalian, mending mengggunakan internet secara positif, seperti buat berjualan, bangun komunitas, dan bisa juga buat mencari bahan pelajaran.

Pokoknya jangan mau ngabisin pulsa cuma digunakan buat berbagi hoax. Sudahlah sudah, jangan banyak alasan, apalagi menyalahkan pemerintah soal akabar penculikan anak. Situ yang berbagi hoax, kok menyalahkan pihak lain segala.

Baca juga : Jangan Buru-Buru Disebar, Mana Tahu Cuma Kabar Hoax Penculikan Anak

One thought on “Buktikan Ketegasannya, Polisi Tangkap Penyebar Hoax di Facebook lagi, Kamu Mau Jadi Giliran Berikutnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *