Bencana Flores Timur : 44 Warga Meninggal dan Masih Ada yang Hilang Dilaporkan oleh BNPB

Bencana Flores Timur : 44 Warga Meninggal dan Masih Ada yang Hilang Dilaporkan oleh BNPB

Bencana Flores Timur Memakan korban jiwa sekitar 44 warga sementara dilaporkan meninggal menurut Badan Penanggulangan Bencana Naisonal (BNPB). Selain itu 26 orang dinyatakan hilang. Banjir bandang yang terjadi pada hari Minggu (4/4), pukul 19.00 WITA terjadi karena intensitas hujan yang tinggi.

BPBD Kab. Lembata melaporkan daerah Flores Timur terdampak banjir bandung adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu juga menimpa Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur. Kerugian materil masih didata oleh BPBD Kab. Lembata .

Akses jalan menuju Kecamatan Ile Ape Timur terganggu karena masih terputus. Hal itu membuat pendataan masih terhambat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kab. Lembata terus melakukan hubungan dengan instansi terkait, agar penanganan pascabanjir bandang bisa dilakukan. Terutama menyediakan tempat pengungsian sementara bagi warga terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian besar wilayah di Indonesia  memiliki potensi cuaca ekstrem pada periode 3 – 9 April 2021.  Oleh karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 – 6 April 2021. Disebutkan bahwa wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat mengalami hujan lebat diiriingi kilat/petir serta angin kencang.

Dari pantauan BPNB berpotensi terjadi hujan sedang – lebat yang mungkin terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua dalam sepekan terakhir. Sehingga, warga diminta siaga dan waspada terjadinya cuaca ekstrem tersebut.

BNPB Mengirimkan Peratanan untuk Membantu Korban Banjir Bandang Flores Timur

Pemerintah melalui BPNB telah mengirimkan bantuan melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan.  Bantuan diharapkan dapat meringankan beban bagi warga yang terkena bencana banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Rincian bantuan yang dikirimkan antara lain: makanan siap 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar,  dan sarung 2.000 lembar. Selain itu, diberikan pula alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis sebanyak 1.000 lembar.

Sejumlah bantuan tersebut dikirimkan bersama rombongan Kepala BNPB Letjen TNI Dr (H.C.) Doni Monardo yang pergi ke Flores Timur pada Senin (5/4) pagi.  Sisanya akan disalurkan bertahap pada hari yang sama menggunakan ekspedisi udara.

Data terakhir yang dihimpun BNPB menyebutkan jumlah korban bencana di Flores Timur mengakibatkan korban 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Jumlah tersebut bisa bertambah sesuai kondisi di lapangan.

Ada pun kerugian materill sementara ada 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, dan 5 jembatan putusdi Kecamatan Adonara Barat. Selain itu, ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus pada empat titik di sana.

Sehingga, kendala akses transportasi ke titik lokasi kejadian hanya bisa dilalui lewat moda penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Hambatan lainnya jaringan komunikasi dan internet tidak stabil. Hal itu membuat tim lapangan mengalami kesulitan memberikan laporan terkini.

Otoritas penyeberangan setempat  memberikan peringatan dengan melarang pelayaran. Karena cuaca  buruk seperti hujan dan gelombang tinggi. Proses evakuasi korban sedang dilakukan dan masih banyak orang tertimbun lumpur dengan kesulitan medan dan faktor lain di lapangan.

Informasi menarik lainnya: Hasil Negatif GeNose C19 Naik Kereta Api, Bagaimana Aturan Terbaru?

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *