Ketika Virus Corona Mendekat dan Pasien itu Adalah Keluarga, Tetangga, Teman Dekat kita

Awal bulan maret ketika pemerintah mengumumkan positif virus corona, situasi masih seperti biasa saja, lalu kasus COVID-19 mendekat dan pasien itu adalah keluarga, tetangga, teman dan wilayah tempat tinggal kita. Lalu kita tersadar kalau kondisi saat ini tidak biasa saja dan semakin darurat. Bagaimana mungkin orang yang sebelumnya tampak sehat, dua minggu lalu meninggal dunia. Pasien Virus Corona bisa menyerang siapa saja, awalnya orang yang berpergian ke luar negeri, lama kelamaan menyerang anggota keluarga.
Dari pegawai biasa hingga pajabat tinggi pun terjangkit serangan virus. Beberapa pimpinan daerah di negeri ini mengumumkan positif COVID-19. Pangeran Charles dari Inggris diumumkan terserang juga, Putri Spanyol Maria Teresa dari Bourbon-Parma meninggal dunia, artis dunia Tom Hanks dan istrinya pun mengumumkan diri didiagnosa sudah terjangkit virus. Seiring waktu, berbagai negara dunia mengumumkan kondisi darurat dan sebagian memutuskan lockdown.
Semula berpikir pasiennya tidak ada di sekitar lingkungan hidup kita, lama-kelamaan tahu kalau orang tua dari teman meninggal dunia karena terserang virus. Tempat kerja teman diisolasi karena salah satu karyawan menjadi Pasien dengan Pengawasan (PDP). Kota tempat tinggal yang awalnya disebut green zone ternyata berubah dengan cepat menjadi zona merah. Persoalan menjadi pelik, ketika orang yang bekerja di kota pulang ke kampung halaman. Kejadian luar biasa pun terjadi di lembaga keamanan Indonesia, ketika 300 Polisi di Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan dan Latihan (Stukpa Lemdiklat) Sukabumi diindikasikan positif COVID-19.
Pasien Virus Corona Mendekati Keluarga dan Orang Sekitar Membuat Kita Semakin Waspada
Penyebaran virus yang semakin dekat dengan hidup kita membuat semakin waspada dan hati-hati ke luar rumah. Maka, tidak ada pilihan lain #dirumahaja lebih baik daripada terjangkit atau malah terserang virus dari orang lain. Kegiatan bekerja, belajar, dan beribadah pun beralih cukup dilakukan di dalam rumah. Orang tua bekerja dirumah sambil mengajari anak-anaknya belajar. Salat jamaah jumat dapat diganti menjadi salat zuhur di rumah. Hal itu penting dilakukan, agar kita terlibat dalam upaya pencegahan virus corona.
Upaya yang bisa kita lakukan ketika penyebaran virus corona semakin mendekat, adalah pembatasan sosial dengan tidak keluar rumah. Setiap kegiatan pelayanan publikĀ dari tingkat RT/RW, bisnis, badan amal, relawan, dan masyarakat umum mulai bahu-membahu menolong dengan penyemporotan sosialisasi hidup bersih dan sehat. Selain itu, masyarakat harus melakukan pembatasan kontak fisik pada berbagai sarana seperti di tempatkeramaian, pasar lokal/desa, tempat ibadah, sarana olahraga, dan sarana rekreasi. Kita harus melakukannya secara bersama agar penyebaran semakin sempit dan kondisi kembali seperti semula.