Sambut Ramadhan Dalam Kondisi Darurat COVID-19 Tetapi Ibadahnya Enggak Di Rumah ya Podo Ae

Sambut Ramadhan Dalam Kondisi Darurat COVID-19 Tetapi Ibadahnya Enggak Di Rumah ya Podo Ae

Ramadhan tahun 2020 sepertinya bakal disambut dengan kekhawatiran seperti yang ada di dalam pikiran umat Islam, pandemi COVID-19 belum usai. Sebenarnya persoalannya bukan itu, tetapi sebagian umat masih ngeyel ibadahnya dilakukan di luar rumah alias di masjid. Padahal, MUI sudah jauh-jauh hari menyarankan ibadah di rumah aja. selain itu, para ulama juga sepakat sebaiknya salat berjamaah selama masa darurat virus corona. Apalagi bagi mereka yang berada di zona merah.

Ya, kalau ngeyel podo ae, ibadahmu bisa menjadi cara “bunuh diri” jika tertular virus corona dari jamaah lain. Ada banyak kasus terbukti, orang tanpa gejala tak sadar menularkan virus kepada orang lain. Sebaliknya, orang terjangkit virus enggak tahu juga kalau dia pernah melakukan kontak dengan pengidap penyakit yang sangat berbahaya.

Kenapa dibilang sangat berbahaya? karena dapat menghilangkan nyawa banyak orang dari berbagai negara di seluruh dunia. Negara dengan sistem kesehatan terbaik seperti Italia, Jerman, dan Australia saja kelimpungan dibuat virus yang mulanya membeludak di Wuhan Cina ini.

Menariknya, bebarapa kasus kerumunan terjadi di masjid yang menjadi lokasi penyebaran virus, seperti ratusan jamaah terjangkit COVID-19 di Masjid Jamek Sri Petaling, Kuala Lumpur dan 10 warga tertular setelah salat jamaah di masjid di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas. Ingat bukan masjid yang menjadi penyebab penyebaran virus, tetapi orang dengan virus corona membuat korban semakin banyak. Masalah menjadi semakin besar, ketika orang-orang tetap saja banyak berada di luar rumah dan tidak mengikuti aturan pemerintah.

Mengisi Ramadhan dengan Tetap Di Rumah Aja

Faktanya umat manusia yang terjangkit virus corona 2,331,085 dan 160,759 kematian di seluruh dunia. Jumlah tersebut seharusnya menjadi peringatan kalau virus corona memang berbahaya. Betul jangan panik, tetapi kewaspadaan harus semakin ditingkatkan. Di Indonesia sendiri belum ada tanda-tanda jumlah positive virus corona berkurang terdapat 6.248 kasus positif dan 535 meninggal dunia, positifnya 631 kasus berhasil sembuh.

Kementerian Agama yang merupakan bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memberi imbauan agar seluruh umat Islam beribadah di rumah saja selama Bulan Suci Ramadan. Semua umat Islam ingin memaksimalkan ibadah di masjid, tetapi berbeda dengan kondisi pandemi COVID-19. Kemenag meminta umat Islam tetap berada dan beribadah di rumah. Kegiatan lain yang dianjurkan pemerintah sebagai berikut:

  • Menganjurkan agar umat Islam tidak membuat acara buka puasa bersama. Tidak boleh bukber bersama teman, rekan kantor, dan keluarga besar di luar rumah.
  • Ibadah Salat Tarawih dianjurkan agar dijalankan di rumah saja bersama keluarga. Alasannya semua roang berpotensi menularkan atau ditularkan saat berkumpul di masjid.

Umat Islam diminta untuk mengikuti anjuran tersebut kalau ingin wabah virus corona ingin segera berakhir. Apabila orang tetap berada di luar rumah, maka tingkat penyebaran enggak bakal berkurang malah terjadi sebaliknya semakin bertambah.

Ikuti Surat Edaran Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri dari Kementerian Agama Mada COVID-19

Menteri Agama pun sudah mengeluarkan surat edaran Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H masa Pandemi COVID-19. Di dalamnya diatur ketentuan untuk melakukan kegiatan ibadah tidak dilakukan berjamaah di masjid seperti biasa, tetapi cukup dilakukan bersama keluarga inti di rumah.

Surat edaran tersebut sebagai bentuk ikhtiar Islam bersama-sama membasmi virus corona. Begitu pula, shalat Idul Fitri biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau di lapangan diminta ditiadakan.

Sesungguhnya Kementerian Agama ingin umat Islam bersatu pada menjaga kesehatan dan tetap melindungi diri dari penularan COVID-19. Tidak ada tujuan untuk melarang ibadah di masjid ketika bulan Ramadhan. Semoga ya semoga, bulan Ramadhan kali ini dilimpahi keberkahan dengan tetap berkumpul bersama keluarga di rumah aja.

Baca juga : Apa Manfaat Makan Buah Bagi Sistem Kekebalan Tubuh?

admin

One thought on “Sambut Ramadhan Dalam Kondisi Darurat COVID-19 Tetapi Ibadahnya Enggak Di Rumah ya Podo Ae

  1. Iya benar. Yuni aja udah sejak 3 minggu yang lalu bekerja dari rumah. Sama sekali nggak keluar dari rumah.

    Pernyataan tentang hanya takut pada Allah SWT nggak salah. Tapi nggak ada salahnya waspada. Menjaga kesehatan diri sendiri.

    Udahlah. Di rumah aja kalau nggak ada kepentingan mendesak.
    ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *