Solidarity Trial WHO Demi Mengatasi Virus Corona Indonesia

Solidarity Trial WHO Demi Mengatasi Virus Corona Indonesia

Indonesia turut serta bergabung dalam solidarity Trial yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO), tujuannya sebagai salah satu langkah pelayanan kesehatan mengatasi virus corona. Pemerintah ingin menurunkan angka kematian pada pasien Covid-19 dengan cepat. Indonesia Ada 45 negara lainnya berpartisipasi pada penelitian tersebut dan diprediksi jumlah partisipan akan terus bertambah. Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. Navaratnasamy Paranietharan, merasa senang negara Indonesia bersedia bergabung dan berkontribusi menemukan obat yang efektif COVID-19.

WHO membuat program Solidarity Trial untuk menguji secara klinik terhadap 4 alternatif terapi telah dilakukan. Antara lain: remdesivir, gabungan lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ ritonavir ditambah interferon (ß1b), dan chloroquine. Penelitian ingin membuktikan hasil uji klinis yang valid dalam  efektifitas dan keamanan terbaik  dalam penanganan pasien COVID-19. Berbagai negara sedang berperang dan mencari jalan untuk mempersingkat waktu melawan virus corona.

Sehingga,  diperlukan bukti yang kuat dalam 4 alternatif terapi tersebut, tanpa menghiraukan prinsip-prinsip Cara Uji Klinis yang Baik/Good Clinical Practice (CUKB/GCP). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, terlibat langsung untuk berkoordinasi dalam riset tersebut. Agar dapat membuat Solidarity Trial di Indonesia dilaksanakan sesuai standar.

Bagaimana Antisipasi Kesiapsiagaan Mengatasi Virus Corona di Indonesia?

Pemerintah terus melakukan koordinasi antar sektor agar dapat memperkecil penyebaran virus corona di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten /Kota, RS Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL). Tujuannya agar setiap daerah waspada dalam menghadapi meluasnya sebaran paparan virus corona.

Sehingga, warga diberikan imbauan untuk, menerapkan PHBS dengan membiasakan diri cuci tangan. Hindari kontak dengan orang sakit. Jika merasakan gejala demam dan gangguan pernapasan, segera melaporkan kepada pihak terkait, seperti Satgas Kesehatan, RT, RW, atau kepala dusun. Ingat, jujur dalam menyampaikan informasi perjalanan yang dilakukan sebelum mengalami sakit kepada para tenaga kesehatan.

Hotline Virus Corona:  119 ext 9.
Halo Kemenkes : 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669.
Email : kontak@kemkes.go.id.

Baca juga : CARA MENGGUNAKAN MASKER MELINDUNGI DARI VIRUS CORONA MENURUT DR. ERLINA BURHAN

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *