Hari Ikan Nasional : Susi Pudjiastuti Ingatkan Manfaat Makan Ikan Kalau idak Ditenggelamkan
Hari Ikan Nasional tanggal 21 November Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengingatkan bahwa, ” Manfaat makan ikan membuat kita Sehat, kuat, beromega.” Hari Ikan Nasional ditetapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu, melalui Surat Keppres (Keputusan Presiden) Republik Indonesia No. 3 Tahun 2014.
Tujuannya demi meningkatkan kesadaran warga negera Indonesia betapa pentingnya ikan yang mengandung protein berkualitas tinggi bagi kesehatan. Momen Hari Ikan Nasional sering digunakan oleh pemerintah untuk mengajak masyarakat untuk makan ikan. Berita Susi Pudjiastuti dan Perayaan hari ikan juga mengingatkan bahwa Indonesia mempunyai keunggulan dunia perikanan yang perlu dimanfaatkan secara optimal. Tetapi tidak lupa menjaga kelestarian alamnya.
Mari Sosialisasikan Manfaat Makan Ikan pada Hari Ikan Nasional
Tahukah Anda bahawa ikan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan gizi di Indonesia. Tidak diragukan lagi, ikan mengandung gizi nan kaya dan sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak-anak Indonesia. Manfaat makan ikan perlu disosialisasikan, karena terdapat protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam lemak omega 3, 6, 9 yang berguna bagi tubuh manusia. Apalagi kandungan asam amino dan omega 3 tidak bisa dikalahkan oleh bahan pangan sumber protein yang lainnya.
Oleh karena itu, mari mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional dari dunia perikanan. Agar sumber daya manusia lebih sehat dengan pemenuhan gizi yang seimbang. Sehingga, pemerintah harus didorong untuk dapat melakukan peningkatan produksi, pengolahan produk perikanan. Serta memperhatikan distribusi ikan lebih stabil kepada produsen hingga konsumen. Sesuai Profil Susi Pudjiasuti yang ingin meningkatkan hasil panen dunia perikanan Indonesia.
Kalau produksi ikan stabil, ikan bisa dipasok dengan lancar, jumlah ikan di pasar tetap banyak, harganya bisa lebih murah, dan masyarakat semakin gemar makan ikan. Kalau harga ikan mahal, bagaimana rakyat Indonesia bisa makan ikan setiap hari? Makanya, ajakan makan ikan dari Menteri Susi bukan imbauan semata, tetapi dia juga harus memperhatikan pasokan dan harga ikan di pasar jangan sampai terlampau mahal.
Agar masyarakat lebih mengetahui manfaat makan ikan, maka perlu menyebarluaskan informasi mengenai kandungan gizi untuk dapat mengubah kebiasaan pola konsumsi dan persepsi yang salah tentang ikan pada masyarakat. Misalnya persepsi yang salah tentang makan ikan, dapat menyebabkan anak cacingan, air susu ibu berbau amis dan membuat korengan. Padahal, orang yang makan ikan dapat menjadi lebih sehat karena asupan gizi ke tubuhnya.
Indonesia Memiliki Potensi Kekayaan Sumber Daya Ikan yang Beraneka Ragam dan Berlimpah
Bukan rahasia lagi bahwa Negara Indonesia yang dikenal dengan dunia kemaritimannya mempunyai luas laut 5,8 juta km2 dengan jumlah pulau ±17.504 dan garis pantai 95.000 km. Kondisi tersebut membut Indonesia sangat kaya sumber daya ikan yang melimpah. Di catat di situs maritim.go.id bahwa potensi sumber daya ikan nasional mencapai 65 juta ton/tahun, diantaranya:
- Perikanan tangkap sebesar 7,4 juta ton/tahun.
- Budidaya sebesar 57,6 juta ton/tahun.
Potensi tersebut membuat dunia perikanan bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil pendapatan devisa, serta penyokong ketahanan pangan dan gizi nasional. Namun sayangnya tidak diimbangi konsumsi ikan pada masyarakat. Karena konsumsi protein hewani hanya sebesar 32,1% dari total protein. Jadi, konsumsi protein hewani nasional sangat rendah. Hal tersebut dapat menjadi penghambat upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia negeri maritim ini.
Sehingga, pemerintah selayaknya terus mengupayakan untuk meningkatkan pemenuhan konsumsi ikan di negeri ini. Kalau jumlah konsumsi ikan bisa lebih meningkat, maka dapat mendukung bagi investasi pembentukan sumberdaya manusia yang lebih berkualitas, sehat, dan cerdas.
